Panti Asuhan Anak Sumatera Sergai Tempat Anak Yatim Piatu Meraih Cita-Cita

Sebarkan:

 

Anak asuh Yayasan Panti Asuhan  Anak Sumatera yang berlokasi di Desa Tegal Sari, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Sergai, Sabtu (14/9/2024).

SERDANGBEDAGAI | Yayasan Panti Asuhan Anak Sumatera  yang mulai resmi beroperasional tahun 2019 dan tahun 2022 telah melakukan perubahan manajemen.

Bukan sekedar rumah dan tempat berlindung bagi anak-anak yang tidak memiliki atau kehilangan orangtuanya, dengan status anak yatim ataupun piatu.

Tetapi juga menjadi panti asuhan Anak Sumatera  tumpuan mereka mengenyam pendidikan guna mewujudkan mimpi mereka dalam meraih cita-cita yang merupakan salah satu komitmen panti asuhan tersebut mewujudkan mimpi dan cita-cita anak yatim maupun piatu.

Yayasan Panti Asuhan Anak Sumatera didirikan oleh Sukarniwati Bude ,55, berlokasi di Desa Tegal Sari, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) yang telah memiliki izin lengkap baik akte pendirian maupun operasional.

Melalui saluran telefon seluler, Sukarniwati Bude yang berdomisili di Kabupaten Langkat dan saat ini  tengah bekerja di negeri Belanda kepada awak media ini , Minggu,(14/9/2024), mengatakan bahwa saat ini yayasannya  telah memiliki 12 anak asuh dari berbagai daerah.

"Alhamdulilah yayasan kami miliki 12 anak asuh,  mulai dari kebutuhan sehari-hari, makan, pakaian hingga kebutuhan sekolah dan uang jajan kami cukupi secara keseluruhan", tutur Bude.

Lebih lanjut dikatakannya bahwa Yayasan Panti Asuhan Anak Sumatera itu juga sudah bekerjasama dengan Dinas Sosial Serdang Bedagai.

"Per Juni 2023, yayasan kami resmi bekerjasama dengan Dinas Sosial Sergai dan telah mendapat kiriman anak asuh dengan keterbelakangan keadaan sebanyak dua orang kakak beradik, sebut Bude

Bahkan Yayasan Panti Asuhan Anak Sumatera, sebagai wujud kepeduliannya terhadap anak asuh di yayasannya, untuk pendidikannya mereka bukan hanya sebatas sampai tingkat SMP ataupun SMA, tetapi bagi anak asuhnya yang bercita-cita masuk perguruan tinggi, biayanya akan ditanggung Yayasan .

Keberadaan Panti Asuhan Anak Sumatera ini sangat membantu bagi anak dengan kekurangan keadaan.

Bunga seorang anak asuh di Yayasan Panti Asuhan Anak Sumatera , Sabtu, (13/9/2024) , berkata kepada awak media sangat merasa nyaman dapat menjadi keluarga besar panti asuhan itu.

Dia bercerita  bahwa selain pola asuh baik yang diberikan, penerapan pendalaman pendidikan agama juga diberikan dengan cukup baik di Panti itu.

"Kami tuh pagi bangun salat shubuh, dilanjutkan dengan piket bersih-bersih, sarapan, pergi sekolah, kembali salat dzuhur hingga salat tahatjjud", kata Bunga.

Begitu juga untuk menyampaikan keluhan anak, Panti Asuhan Anak Sumatera menerapkan pola curhat anak asuh oleh pendiri Yayasan Ibu Sukarniwati Bude kepada anak asuh, bahkan seluruh anak asuh memanggil Sukarniwati dengan sebutan Bude.

Setiap satu  atau dua minggu sekali, anak asuh Panti akan digilir dengan waktu yang ditentukan, bercerita perkembangan serta serta kegiatan setiap anak asuh sejak terakhir curhat bersama Bunda, bahkan bude juga kerap menayakan proses belajar anak asuh baik di sekolah maupun di panti.

"Alhamdulillah om, Bude itu setiap satu atau dua minggu sekali nelfon kami secara bergantian untuk menanyakan soal keseharian kami, keadaan kami, belajar kami di sekolah hingga masalah apa yang kami hadapi", jelas Bunga yang bercita-cita menjadi dokter dengan raut wajah tersenyum.

Banyak sudah yang diperbuat  Panti Asuhan Anak Sumatera di masyarkat, salah satunya telah berhasil menyembuhkan salah seorang anak asuh dengan keterbelakangan keadaan.

Salah seorang pengurus Panti, bahwa beberapa bulan lalu datang kiriman anak asuh dari Dinas Sosial Sergai yang enggan makan nasi, anak asuh tersebut hanya ingin makna pasir saja.

Seiring berjalan waktu dan pola asuh yang ditetapkan, anak asuh tersebut saat ini mulai membaik dan sudah mau makan nasi kembali.

Namun yang diperbuat Panti Asuhan Anak Sumatera masih saja ada yang berpandangan miring. Seperti isu yang beredar dari salah satu media online

Terkait isu miring tersebut awak media mengkonfirmasi , Tuah Henri Lala, 46,  warga Dusun 2 Desa Tegal Sari selaku pihak yang dituduh dalam pemberitaan tersebut membantah hal itu dengan keras.

"Ya, media yang membuat pemberitaan itu semuanya tidak benar. Saya bukan pengurus dari Panti Asuhan Anak Sumatera ini, saya hanya adik dari pendiri", ucap Tuah tegas.

Dijelaskannya bahwa dirinya tidak pernah melakukan hal seperti yang dituduhkan dalam pemberitaan sebelumnya.

" Saya tidak merasa melakukannya, bahkan hingga melakukan perbuatan tidak baik kepada anak asuh dan bila ada permasalah bagi diri saya, itu bukan permasalahan Yayasan," tutup Tuah.(HR/HR).


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini