Puluhan Geng Motor Bersajam Diduga Suruhan Mafia Tanah Serang Warga Selambo

Sebarkan:
LAWAN: Warga mencoba menghadang geng motor.

DELISERDANG | Dalam sehari, puluhan anggota geng motor bersenjata tajam (bersajam) diduga suruhan mafia tanah 2 kali menyerang warga yang bermukim di Jalan Pejuangan tanah garapan Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, Kamis (20/6).

Akibat penyerangan secara mendadak itu situasi di lokasi sangat mencekam. Pasca penyerangan secara brutal tersebut 2 orang terluka akibat kena panah dan lemparan batu.

Informasi yang dihimpun, sebelum penyerangan terjadi, sejumlah kaum ibu-ibu seperti biasanya sedang bercocok tanam di ladang samping rumah mereka. Tiba-tiba warga itu dikejutkan dengan kedatangan puluhan anggota geng motor yang hampir seluruhnya mengenakan pakaian sekolah, langsung menggeber-geber sepedamotor yang memakai knalpot blong.

Warga yang mendengarnya kemudian keluar dari rumahnya. Tiba-tiba para pelaku langsung melempari warga dengan batu serta menembakkan panah ketapel ke arah warga. Ada juga pelaku yang menenteng berbagai jenis senjata tajam jenis klewang, tombak, arit dan samurai mengejar warga.

Seketika itu juga warga berusaha menyelamatkan diri sembari berteriak minta tolong sehingga warga lainnya berkumpul dan melakukan perlawanan dengan melempari para pelaku. Namun para pelaku tidak ciut dan justru kembali menantang warga. 

Di saat bersamaan seorang wanita dan remaja dibawa warga ke klinik terdekat lantaran kepalanya terluka akibat lemparan batu serta terkena anak panah.

Di saat bersamaan puluhan personel Dit Samapta Polda Sumut yang mengendarai truk, mobil double cabin, Kanit Reskrim Polsek Medan Tembung AKP Japri Simamora dan anggotanya yang mendapat informasi adanya penyerangan tersebut tiba di lokasi dan langsung melakukan penyisiran. Polisi juga sempat melepaskan beberapa kali tembakan peringatan ke udara untuk menghalau geng motor itu, serta melakukan pengejaran.

Para berandalan itu kocar-kacir dikejar petugas dan langsung membuang sajam serta panahnya ke perladangan dan parit. Namun tak satupun anggota geng motor yang meresahkan itu dapat diamankan. Warga saat itu berteriak kepada petugas kenapa tidak ada satupun anggota geng motor diamankan, padahal polisi sudah di lokasi.

Warga juga mengungkapkan jika yang menyuruh para pelaku itu adalah mafia tanah. Sebab lahan yang sudah puluhan tahun mereka tempati itu juga akan dikuasai para mafia tanah. 

Tak lama berselang Kapolsek Medan Tembung Kompol Jhonson Sitompul juga datang ke lokasi. Dia berjanji kepada warga akan mengejar para pelaku penyerangan. Setelah itu Kapolsek bersama anggotanya dan personel Dit Samapta Polda Sumut berpindah tempat ke Pasar 2/Simpang Selambo Ujung. Wargapun kembali ke Jalan Perjuangan untuk bercocok tanam dan ke rumahnya masing-masing. Sebagian warga mencari senjata tajam yang sempat dibuang para pelaku, dan menemukan beberapa sajam.

Tak lama kemudian warga yang sudah tinggal selama puluhan tahun di lokasi itu kembali dikejutkan dengan kedatangan puluhan anggota geng motor yang membawa berbagai jenis sajam sembari berteriak serang dan bakar rumah warga. Para pelaku juga melarikan 2 sepedamotor Honda Vario dan Yamaha RX King serta 2 helm milik warga. Situasi saat itu kembali mencekam.

Seratusan warga kemudian berkumpul dan melakukan perlawanan serta pengejaran terhadap para anggota geng motor tersebut dari berbagai arah. Petugas kepolisian yang berjarak hampir 2 Km dari lokasi penyerangan langsung melakukan penyergapan sembari melepaskan beberapa kali tembakan ke udara. Sejumlah pelaku berhasil ditangkap warga dan petugas kepolisian.

Selanjutnya para pelaku diboyong ke Polsek Medan Tembung guna diproses. Namun saat itu warga menyayangkan kejadian hari ini, dimana para geng motor tersebut sudah 2 kali melakukan penyerangan di lokasi yang sama. Warga juga mengatakan kepada pihak kepolisian bahwa para pelaku sempat mengancam akan kembali menyerang dan membakar rumah warga malam ini. (tim)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini