Direktur RSUD Sultan Sulaiman Pastikan Stok Obat Aman di Rumah Sakit

Sebarkan:
Perawat RS Sultan Sulaiman sedang memberikan obat kepada pasien jiwa, Jumat,(21/6/2024)
SERDANGBEDAGAI | Pengawasan dan pendistribusian obat psikotropika di Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) saat ini cukup ketat, baik dari pihak penyedia obat maupun pengawasan dari Balai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Hal ini disampaikan oleh Direktur RSUD Sultan Sulaiman, dr. Syari Aldi Saragih, ke awak media, Jumat (21/6/2024) sore di Sei Rampah. 

 dr. Syari Aldi Saragih mengatakan untuk mendapatkan obat psikotropika yang digunakan bagi pasien gangguan jiwa, rumah sakit harus melalui prosedur yang cukup ketat.

 "Pengawasan ini penting untuk memastikan penggunaan obat yang tepat dan mencegah penyalahgunaan," ujar dr. Aldi. Lebih lanjut, Direktur RSUD Sultan Sulaiman sambil menyatakan stok obat psikotropika di rumah sakit tersebut masih tersedia. 

Pernyataan ini menjawab informasi mengenai kekosongan obat psikotropika bagi pasien dengan gangguan jiwa. Dr. Aldi menjelaskan bahwa sempat terjadi sedikit salah informasi dengan keluarga pasien pada saat pengambilan obat psikotropika sekitar pukul 11:00 siang.

 "Obat tersebut sebenarnya telah dipesan dan tiba di rumah sakit sekitar pukul 16:00, kemudian langsung didistribusikan ke seluruh pasien gangguan jiwa, termasuk keluarga pasien tersebut," jelasnya.

 Ia juga menambahkan bahwa pada bulan Mei 2024 terdapat 25 pasien gangguan jiwa yang dirawat di RSUD Sultan Sulaiman, dan pada bulan Juni 2024 tercatat ada 12 pasien. Hingga saat ini, masih ada dua pasien yang dirawat inap di rumah sakit tersebut. RSUD Sultan Sulaiman terus berkomitmen untuk menyediakan dan mendistribusikan obat psikotropika dengan baik, guna memastikan setiap pasien mendapatkan perawatan yang optimal.(HR/HR).
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini