MEDAN | Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Badan Kerja Sama Gereja dan Lembaga Kristen Indonesia (BKSG-LKI) Sumatera Utara (Sumut) mendukung Dr.Simson Matheus Ferdinand Watti, M.Th, M.Pd.K, untuk menjabat sebagai Wakil Menteri Agama (Wamenag) Republik Indonesia dalam kabinet pemerintahan yang baru.
Sebagai bentuk dukungan, BKSG-LKI Sumut sudah mengirim surat rekomendasi dukungan ke Presiden terpilih RI, Jenderal (Purn) Prabowo Subianto.
Hal itu dikatakan Ketua BKSG-LKI Sumatera Utara, PS. Rajamin Sirait SE,MTh kepada wartawan di Medan pada Kamis (20/6/2024) sore.
Menurut Rajamin, Dr.Simson Matheus Ferdinand Watti, M.Th, M.Pd.K memiliki kapasitas dan kemampuan di bidang agama dalam hal ini agama Kristen dan paham betul dinamika yang terjadi dalam keKristenan di Indonesia.
"Dr.Simson Matheus Ferdinand Watti, M.Th, M.Pd.K memiliki relasi dan hubungan yang baik dengan tokoh-tokoh agama Kristen dan Non Kristen," ujar Rajamin Sirait didampingi Sekretaris, Pdt Hulman Tinambunan SPAK, STh.
Tambah Rajamin, Dr.Simson Matheus Ferdinand Watti, M.Th, M.Pd.K sosok penggerak kerukunan antar umat beragama di tingkat nasional dan pelopor moderasi beragama.
Dr.Simson Matheus Ferdinand Watti, M.Th, M.Pd.K selama 12 tahun berpengalaman ada di Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dan saat ini menjadi Ketua Umum Badan Kerjasama Gereja dan Lembaga Kristen Indonesia (BKSG-LKI Indonesia).
Dr.Simson Matheus Ferdinand Watti, M.Th, M.Pd.K juga aktif di bidang politik dan kemasyarakatan merupakan alumus TAPLAI (Pemantapan Nilai- Nilai) LEMHANAS RI.
Membentuk organisasi kemasyarakatan yang diberi nama Kejayaan Nusantara Cerdas (KMC) yang mempunyai kantor di berbagai wilayah Provinsi.
Dan berperan aktif dalam mendukung Presiden Presiden terpilih pada saat ini dengan membentuk Ormas KIPRA (Kita Prabowo), dan berjuang untuk memenangkan Prabowo di berbagai Provinsi.
SATUKAN VISI
Rajamin Sirait menegaskan BKSG-LKI Sumut dapat bersinergi menyelesaikan persoalan-persoalan keumatan, keKristenan dan masalah ibadah yang paling urgen, dengan cerdas dan elegan.
“BKSG hadir ini untuk menyelesaikan persoalan-persoalan keumatan, kekristenan. Dan masalah ibadah itu salah satu yang paling urgent. Dan untuk menyelesaikan ini, kita selesaikan secara cerdas dan elegan. Bukan untuk perang-perangan tapi melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal. Sehingga kita berharap, tidak ada lagi orang ibadah dilarang-larang,” jelasnya.
Rajamin menerangkan, pihaknya akan melakukan pendampingan pembelaan terhadap gereja-gereja yang mengalami tekanan.
“Kami BKSG-LKI Sumut hadir untuk memberikan kenyamanan bagi gereja-gereja, memberikan pendampingan pembelaan gereja yang memang mengalami tekanan dan kesulitan dalam perijinan, penolakan dari orang intoleran dan kaum radikal,” jelasnya.
Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan sinergi kemitraan dengan pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat serta menjalin hubungan dengan agama lain. (ka)
