Jelang Ramadhan, Warga Silantom Julu Fokus Kolang Kaling

Sebarkan:

MENINGKAT: Boru Togatorop, salah seorang pengrajin kolang kaling.

TAPUT | Kolang-kaling merupakan salah satu bahan makanan dan minuman yang cukup diminati ketika bulan Ramadhan tiba.

Kolang kaling biasanya dijadikan sebagai minuman untuk disajikan pada buka puasa, tak heran jika menjelang bulan suci ramadhan, permintaan kolang-kaling di tingkat petani mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Salah satu sentra penghasil kolang kaling di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) adalah Desa Silantom Julu, Kecamatan Pangaribuan.

Di desa ini banyak ditemukan petani dan pengrajin kolang kaling. Salah satunya Usman Togatorop yang menurutnya jelang puasa seperti sekarang ini, peningkatan permintaan kolang-kaling cukup signifikan.

“Kami beralih ke kolang kaling karena ibadah puasa tiba. Dan permintaan mulai naik," ujar pria yang memperistrikan Boru Siboro ini kepada wartawan, Sabtu !10/3/2024).

Tambah Togatorop, harga kolang kaling dijual petani ke pengecer seharga Rp 10 ribu/kg.

"Biasanya di sini setiap jelang ibadah puasa, para petani di sini fokus mengambil kolang kaling," tambahnya.

Menurut Toga Torop, untuk bisa langsung dijual ke pengumpul, petani harus melakukan empat langkah yakni mengambil buah ke pohon, merebus buah, memecah dan mempres buah agar rata.

Kenapa direbus, menurut Toga Torop untuk menghindari gatal yang ditimbulkan buah. "Dan yang utama adalah kebersihan, karena kena abu atau kotoran buah kolang Kaling akan hitam dan memerah sehingga tak laku dijual," jelasnya. (ka)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini