Kampus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UGN di tor Simarsayang Kota Padangsidimpuan |
PADANGSIDIMPUAN | Kampus Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Graha Nusantara (FKIP UGN) Padangsidimpuan terlihat sangat memprihatinkan, pasalnya tempat menuntut ilmu para mahasiswa tersebut dikeliling sejumlah warung remang-remang yang dinilai sangat meresahkan.
Kampus merupakan salahsatu bagian dari perguruan tinggi, dimana fungsinya kampus merupakan gedung yang menjadi salah satu wadah atau tempat proses belajar mengajar terjadi antara mahasiswa dan dosen.
Tidak itu saja, agar proses belajar mengajar tersebut tidak terganggu, sangat diperlukan juga lingkungan kampus yang nyaman dan aman. Namun tidak seperti kondisi kampus yang dirasaka mahasiswa dan dosen Fakultas FKIP UGN yang terletak di bukit Tor Simarsayang Kota Padangsidimpuan, dimana lokasi kampusnya dikelilingi sejumlah warung remang-remang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun metro-online.co dari Fakultas FKIP UGN, diduga warung remang-remang tersebut juga menyediakan tuak atau minuman keras, hal tersebut sehingga ditakutkan bisa menyebabkan timbulnya bentuk kejahatan dikemudian hari.
Maka dalam hal ini peran serta pemerintah dan kepolisian sangat diharapkan. Apalagi peranan kepolisian yang seyogianya mengemban tugas memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; menegakkan hukum, dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu diperlukan pemerintah dan kepolisian diminta proaktif menangani hal ini.
Dekan Fakultas FKIP UGN Padangsidimpuan Fauziah Nasution, S.Pd, M.Pd kepada metro-online.co mengatakan, pihaknya sudah merasa terganggu akan kehadiran warung remang-remang tersebut. Menurutnya warung remang-remang tersebut sangat bisa berdampak buruk kepada citra universitas apalagi terhadap proses belajar mengajar dikampus khususnya di Fakultas FKIP.
Kehadiran warung remang-remang dilingkungan kampus FKIP UGN juga menandakan buruknya pengawasan dan kurangnya perhatian pemerintah Kota Padangsidimpuan, dimana Kota Padangsidimpuan dikenal sebagai kota pendidikan.
Tidak itu saja, keresahan pihak kampus akan warung remang-remang ini juga sudah pernah dilaporkan kepada lurah setempat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan juga pihak kepolisian Polres Kota Padangsidimpuan dan sampai saat ini belum ada tindakan tegas.
"Ini sudah kita laporkan sama lurah, bahkan pihak MUI juga sudah pernah langsung datang kesini dan pernah juga dilaporkan ke polisi, tapi masih tetap seperti itu," ungkap Fauziah yang didampingi sejumlah dosen di ruang kerjanya, Senin (3/7/2023).
Fauziah bersama seluruh dosen Fakultas FKIP UGN berharap agar pemerintah bersama dengan pihak kepolisian melakukan upaya agar warung remang-remang tersebut di alokasikan ketempat lain.
"Atas nama fakultas FKIP UGN kita berharap warung remang-remang tersebut dipindahkan saja ketempat lain, jangan lagi di lingkungan kampus ini. Selain kesannya buruk sangat berpengaruh juga dengan proses belajar mengajar disini. Kita takutnya nanti ada hal buruk terjadi nanti, makanya kita antisipasi," ucap.
Selain itu Fauziah bersama seluruh dosen meminta agar kepolisian maupun pihak yang terkait rutin melakukan patroli setiap hari di tour Simarsayang khususnya dilingkungan kampus UGN Kota Padangsidimpuan.
"Kita berharap dan meminta kepada kepolisian maupun pihak yang terkait, agar rutin melakukan patroli setiap hari di wilayah tor Simarsayang ini, selain disini ada kampus, apalagi ini juga salah satu tempat wisata yang banyak dikunjungi orang. Ini demi terciptanya suasana yang aman, nyaman dan kondusif," pungkasnya. (Syahrul/ST).