Studi Banding Puluhan Kades di Berastagi Dibuka, Penguatan Lembaga dan Pengembangan Desa Wisata Fokusnya

Sebarkan:
Perwakilan Kelembagaan SIAP bersama Dewan Pembina, Ketua, Sekretaris DPC PAPDESI Madina foto bersama. (IST) 

MANDALING NATAL| Kegiatan Studi Banding puluhan kepala desa (Kades) Kabupaten Madina ke Berastagi Sumatera Utara (Sumut) telah dibuka secara resmi tadi malam Selasa (15/11/2022) sekitar pukul 20.00 WIB, di Rudang Hotel dan Resort Jalan Jamin Ginting, Kota Berastagi Sumatera Utara (Sumut). 

Studi Banding yang diselenggarakan oleh lembaga Study Implementasi Akuntabilitas Publik (SIAP) itu secara umum memfokuskan materinya tentang Penguatan Lembaga dan Pengembangan Desa Wisata.

Kegiatan dibuka secara langsung oleh Sumardi S.Pd mewakili kelembagaan SIAP.

Dalam pembukaan itu hadir Dewan Pembina DPC PAPDESI Madina, Ali Musa Manto Lubis, yang juga kepala desa Pastap Julu, Ketua Papdesi Madina Akhyar Siregar (Kepala Desa Beringin Jaya) dan Sekretaris Miswaruddin Rangkuti (Kepala Desa Hutabaringin) beserta pengurus dan anggota PAPDESI Madina. Seterusnya juga hadir puluhan kepala desa lainnya.

Sumardi dalam sambutannya menyampaikan bahwa Studi Banding ataupun Studi Tiru di Berastagi dilaksanakan dengan dua agenda kegiatan. Yakni yang pertama, peningkatan Capacity Building dan melakukan kegiatan Outbond (terbuka).

Para peserta Studi Banding saat melakukan kegiatan olahraga pada Rabu pagi. (IST)
Kegiatan Studi Banding di Berastagi sendiri, jelas Sumardi, akan berlangsung mulai tanggal 15 sampai 17 November. Selanjutnya, pada tanggal 18-19 dilanjutkan kegiatan ke daerah Tuntungan, Kota Medan.

"Di daerah Tuntungan Medan kegiatan kita yaitu mengunjungi UMKM keripik. Kemudian kunjungan ke desa wisata, pertama Desa Wisata Pematang Johar dan Desa Denai Lama, di pasar tradisional," kata Sumardi.

Dia menerangkan, kegiatan Studi Banding ini bertujuan untuk menggali bagaimana mengelola desa menjadi desa wisata dengan potensi yang ada. Sehingga ke depannya dapat dikembangkan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMD)

"Ouput-nya bagaimana meningkatkan pemasukan PAD Desa. Dengan peningkatan PAD Desa ini ke depan desa bisa menjadi Desa Mandiri, tidak lagi tergantung dengan kucuran anggaran seperti selama ini," tandasnya.

"Tentu harapan kita kepada seluruh peserta kepala desa yang ikut dalam Studi Banding ini dapat menyerap dan mengimplementasikan nantinya pengetahuan dan wawasan baik yang didapat melalui teori maupun yang didapat dari lapangan," harapnya. 

Sementara, Ketua Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (PAPDESI) DPC Madina, Akhyar Siregar pun berharap kegiatan yang dilakukan berjalan dengan sukses sampai selesai.

"Semoga kegiatan kita ini dapat berjalan sukses, dan pengetahuan dan wawasan yang kita peroleh nantinya menjadi modal bagi kita untuk membangun desa ke arah lebih maju dan berkembang lagi," harapnya. (SRH/Sahrul)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini