TAPANULI SELATAN | Salah satu manfaat yang dijamin dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah perawatan gigi. Pelayanan tersebut tersedia di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan fasilitas kesehatan tingkat lanjutan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Idrus Pratama Pulungan (31), adalah salah satu Peserta Program JKN yang bersedia membagikan pengalamannya ketika mengunakan jaminan kesehatan untuk pelayanan gigi. Pria yang berprofesi sebagai wiraswasta ini memutuskan untuk berobat setelah berhari-hari menahan rasa sakit di mulutnya.
“Setelah pemeriksaan, dokter Puskesmas memberi saya obat untuk beberapa hari. Sebagai antisipasi, dokter meminta saya untuk menghindari makanan keras dan manis selama proses perawatan,” kata Idrus, Jumat (04/11/2022).
Sempat membaik, Idrus kembali merasakan sakit pada gusinya. Ia dirujuk ke poli gigi di rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan medik spesialistik. Pelayanan ini diberikan langsung oleh dokter spesialis atau dokter gigi yang sesuai dengan kompetensinya.
“Saya merasa bersyukur menggunakan JKN untuk berobat, prosesnya cepat sekali. Pada saat datang kedua kalinya saya dirujuk ke rumah sakit. Pelayanannya memuaskan, diberikan obat, dan alhamdulillah sekarang sudah sembuh total,” kata Idrus.
Kisah Idrus bukan satu-satunya, hampir setiap orang pernah merasakan sakit gigi. Kondisi ini dapat datang secara tiba-tiba dan mengganggu aktivitas. Sakit gigi biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri yang ada di dalam mulut. Penyebab sakit gigi perlu segera ditangani untuk mencegah masalah yang lebih serius.
Agar terhindar dari penyakit masalah tersebut, kesehatan gigi dan mulut sangat penting untuk diperhatikan. Mulai dari menggosok gigi atau melakukan flossing secara teratur, hingga melakukan pemeriksaan rutin ke dokter.
Lebih lanjut Idrus mengatakan, ia akan lebih memperhatikan kesehatan giginya. Idrus merasa sangat terbantu dengan Program JKN, ia bisa lebih ssring berkonsultasi ke dokter tanpa khawatir memikirkan kendala biaya.
“Sekarang BPJS Kesehatan sudah sangat berkembang, hampir semua orang dibantu pembiayaan berobatnya. Sekali lagi, menurut saya, apa yang saya peroleh sudah sesuai dengan ekspektasi. Saya merasa sangat diringankan untuk mengakses pelayanan kesehatan,” tutur Idrus. (Syahrul/ST).
