Jalan Protokol Panyabungan Tak Lagi Banjir, Warga Apresiasi Pemkab Madina

Sebarkan:

Wakil Bupati Madina didampingi sejumlah kepala OPD saat mengecek banjir di kawasan Pasarlama Panyabungan, beberapa waktu lalu (Ist) 

MANDAILING NATAL | Persoalan banjir pada kawasan jalan protokol Panyabungan dan sekitarnya mulai dapat diatasi di era pemerintahan Sukhairi-Atika. Kawasan pusat ibu kota Kabupaten Mandailing Natal ini biasanya kerap menjadi langganan banjir di saat musim penghujan tiba atau tingginya intensitas curah hujan. 

Biasanya, titik terparah berada di jalan protokol Panyabungan kawasan Pasarlama, Kelurahan Sipolu-polu dan di depan SPBU Pasarbaru Panyabungan. Di kawasan tersebut biasanya digenangi air setinggi lutut orang dewasa, bila hujan turun dengan intensitas tinggi dan berlangsung lama. 

Kondisi demikian itu nampaknya tak lagi terlihat pada saat ini. Kawasan itu aman-aman saja, padahal beberapa minggu belakangan wilayah Panyabungan diguyur hujan yang berlangsung lama, mulai sore hingga pada malam harinya. 


Pengamat sosial di Kabupaten Madina Muhajir Nasution S.sos mengatakan penyebab banjir biasanya karena saluran drainase di sekitar kawasan tak berfungsi. Sehingga menyebabkan debit air yang turun tak dapat ditampung. 

"Kalau di kawasan kota yang banjir biasanya karena parit (drainase) tak berfungsi sebagaimana mestinya. Jadi, air yang gak tertampung itu bakal meluaplah ke badan jalan," kata Muhajir, Kamis (23/6/2022). 

Menurut dia, faktor drainase tak berfungsi disebabkan beberapa hal. Salah satunya karena adanya penyumbatan di dalam saluran drainase tersebut. 

"Faktornya salah satunya karena ada yang tersumbat. Saluran di dalam parit yang berfungsi mengalirkan air yang masuk jadinya terhalang," ungkapnya. 

Pernyataan itu sesuai dengan yang pernah disampaikan oleh Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution mengenai penyebab banjir di kawasan Pasarlama Panyabungan. 

"Sudah kita periksa, drainase mengalami penyumbatan," kata Atika kepada wartawan, usai mengecek sumber penyebabnya saat banjir di tahun 2021 lalu. 

Wabup termuda ini didampingi sejumlah Kepala OPD langsung turun ke kawasan Pasarlama Panyabungan pasca mendapat laporan mengalami banjir. Saat itu Atika pun langsung memerintahkan dinas terkait membersihkan saluran drainase yang tersumbat. 

"Untuk malam ini, jangka pendeknya kita upayakan dulu untuk membersihkan sampah yang menyumbat parit (drainase)," jelasnya. 

Atika juga tak lupa meminta dan berharap  kesadaran dari masyarakat khususnya yang tinggal di sekitar lokasi untuk tidak membuang sampah ke saluran drainase.

Selain itu, Pemkab Madina ke depan kata dia, juga akan segera berkoordinasi dengan Pemprovsu dan Pemerintah Pusat mengenai penyelesaian banjir yang kerap terjadi di kawasan jalan protokol Panyabungan. Sebab, statusnya jalan nasional. 

"Untuk jangka panjang kita akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat, termasuk keberadaan bangunan yang menutupi parit. Dengan begitu persoalan banjir di kawasan ini bisa dituntaskan," paparnya. 

Apresiasi Warga

Sejumlah warga menyampaikan ucapan terima kasih terhadap pemerintahan Sukhairi-Atika karena jalan protokol Panyabungan kini tidak lagi mengalami banjir. 

Ucapan apresiasi itu datang dari beberapa warga yang berprofesi pedagang, sopir becak sepedamotor, angkutan kota, yang sehari-harinya beraktivitas di kawasan Pasarlama Panyabungan.

"Ya bersyukur sekali sudah enggak banjir lagi. Kalau banjir dagangan saya gak ada pembeli. Terima kasih sama pemerintah yang sudah peduli," kata Eri, salah seorang pedagang buah di kawasan itu, ketika dimintai tanggapannya, pada Kamis (23/6/2022) malam. 

Selain Eri, apresiasi juga disampaikan oleh Ahmad Rizal dan Soleh, yang sehari-harinya bekerja sebagai sopir becak sepedamotor dan angkutan kota. 

Menurut Rizal dan Soleh, kawasan Pasarlama Panyabungan yang menjadi tempat mangkal mereka menunggu penumpang pada pemerintahan Sukhairi-Atika saat ini sudah jarang mengalami banjir. 

"Dulu iya masih sering, kalau sudah hujan beberapa hari saja pasti banjir. Saat ini saya lihat enggak ada lagi. Kalau dulu di sini (badan jalan red) menumpuk air kalau sudah hujan. Tinggi air pun mau sampai selutut kita," kata mereka. (SRH/Sahrul) 
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini