Camat Kotanopan Minta Uang ke Kades, Dalih Pengamanan Kasus Bimtek DD

Sebarkan:

Ilustrasi

MANDAILING NATAL | Camat Kotanopan PH disinyalir melakukan permintaan uang ke sejumlah kepala desa yang ada di Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Madina. 

Permintaan uang disebut untuk dalih pengamanan kasus bimbingan teknis (bimtek) Dana Desa (DD) yang dilakukan para kepala desa pada tahun 2021 lalu yang diklaim bermasalah. 

Hal ini berdasarkan rekaman suara Camat PH pada saat pertemuan dengan sejumlah kepala desa di Kotanopan, yang dilakukan beberapa hari yang lalu. 

Dari rekaman suara itu, Camat PH menyampaikan bahwa sebelumnya ia bersama perwakilan kepala desa sudah melakukan pertemuan dengan Kadis PMD. Pertemuan dilakukan untuk membahas persoalan kasus bimtek DD tahun 2021 yang bermasalah di Polda. 

"Semalam, kami bersama perwakilan kepala desa yang kami pilih menghadiri undangan dari Kadis PMD di Kecamatan Muara Sipongi," kata Camat PH dengan menggunakan bahasa daerah setempat, berdasarkan rekaman suara yang diperoleh Metro-Online.Co, pada Selasa (7/5/2022) dari seorang sumber. 

Camat PH menerangkan, pertemuannya dengan Kadis PMD yakni membahas persoalan yang urgent. Terkait pelaksanaan kegiatan bimtek tahun 2021 yang bermasalah.

Dia mengatakan kasus tersebut akan bergulir apabila tidak segera ditangani. Dan nantinya para kades akan terpanggil-pangil ke Polda. 

Masih dalam rekaman suara itu, Camat PH pun mengaku bahwa Kadis PMD meminta bantuan pertolongan dari para kades agar kasus tersebut tidak naik. 

"Kadis PMD berharap bantuan pertolongan dari kita, terkait persoalan ini agar tidak naik. Biar nyaman kita di Mandailing Natal ini," ucapnya. 

Selain itu, dia juga mengklaim bahwa para kades di Mandailing Godang sudah menyelesaikan persoalan ini dengan kesepakatan membayar Rp, 1,7 juta per kepala desa.

"Jadi dalam hal ini, kalau mereka di Mandailing Godang sudah selesai. Mereka per kepala desa  membayar Rp, 1,7 juta dalam kesepakatannya," katanya. 

Camat Kotanopan PH ketika dikonfirmasi tak mengakui soal pertemuan tersebut. 

"Kapan? Saya tidak tahu, kalau sama saya tidak ada," katanya, ketika dikonfirmasi, Selasa (7/6/2022) melalui selularnya. 

Wartawan pun mengirimkan bukti rekaman suara pada saat pertemuan tersebut. Namun, Camat PH tak lagi merespons, pesan konfirmasi hanya dibaca. 

Begitu juga dengan PLT Kadis PMD Parlin Lubis, pesan konfirmasi yang dilayangkan melalui pesan WhatsApp perihal hal itu pun hanya dibaca. (SRH/Sahrul). 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini