Peternak Sapi Ini Tak Khawatir dengan Wabah PMK, Ini Tips Tradisional darinya

Sebarkan:

261 Hewan Ternak di Deliserdang Terdeteksi Kena Wabah PMK

Peternak sapi di Desa Dalu- 10 B , Kecamatan Tanjung Morawa, Deliserdang, Senin 16/05/2022.

DELISERDANG |
Wabah penyakit hewan ternak sapi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara, di antaranya Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deliserdang.

Saat ini dikabarkan untuk di wilayah Kabupaten Deliserdang tercatat ada 261 ekor hewan ternak diduga mengalami wabah PMK. Sementara itu Dinas Pertanian Kabupaten Deliserdang saat ini sudah melakukan upaya penyuluhan dan penanganan pada peternak.

Seperti yang dilakukan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Deliserdang Rahman Saleh Dongoran didampingi Kabid Peternakan Refli Sofyan Siregar yang melakukan peninjauan langsung pada peternak sapi di Desa Tanjung Baru Kecamatan Tanjung Morawa, Deliserdang pada Minggu kemarin.

Dalam peninjauan, Rahman menghimbau kepada para peternak agar pro aktif melaporkan kepada PPL, Puskeswan ataupun Dinas Pertanian Kabupaten Deliserdang, bila menemukan hewan ternak mereka mengalami demam tinggi, Hipersolitasi atau mulut berbusa, lesi di lidah dan mengalami mukosa di mulut sapi atau lembu mereka. Agar dapat segera ditangani lebih lanjut.

Sementara itu dari pantauan pada  salah satu peternak sapi yang ada di Desa Dalu X B Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang, Irmadi Suwanto (54), Senin 16/05/2022 mengaku heran mengapa dunia peternakan saat ini dihebohkan dengan pemberitaan Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Irmadi menyebutkan ciri-ciri penyakit hewan sapi yang saat ini disebutkan oleh Pemerintah disebut sudah ada sejak lama dan tidak ada yang aneh seperti yang ia lihat di media.

"Terus terang saya dari kelas 2 SD melihara sapi dan Alhamdulillah tidak pernah putus. Menurut saya pribadi dari dulu penyakit itu yang sudah ada. Nggak ada yang aneh, saya sudah lihat juga pemberitaan di televisi terkait penyakit PMK,"ucap Irmadi. 

Ia mengaku dari 20an ekor sapinya saat ini dan 30an ekor kambing yang ia pelihara semuanya dalam keadaan sehat. 

"Ternak saya ini rutin 3 bulan sekali disuntik, ada dokter hewan yang datang dan bayarannya Rp 50 ribu perekor. Kalau penyakit sapi ini ya kalau dia sakit pasti pincang kakinya, itu biasa saja. Kalau mulutnya mengeluarkan lendir itu kalau kata orang tua kita dulu terkena ulat bulu," kata Irmadi. 

Disebut untuk obatnya mereka sudah ada ramuannya sendiri. Mulai dari cabe, jahe, bawang merah dan bawang putih itu ditumbuk baru kemudian digosok pada bagian lehernya secara manual. Ketika itu sudah dilakukan maka akan sembuh dalam hitungan hari. Irmadi mengatakan saat ini tidak ada sama sekali kepanikan dari dirinya meskipun ada laporan 261 kasus di Deliserdang. 

"Sapi ini yang penting kebersihannya dijaga. Harus dimandikan minimal satu kali dalam satu hari. Kalau saya sendiri satu hari dua kali saya mandikan pagi dan sore agar sapi bersih dan tidak gampang terserang penyakit," ungkapnya.(wan)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini