Lantai dermaga terminal curah cair itu licin akibat tumpahan Crude Palm Oil (CPO) dari pipa terpadu saat dibongkar atau dimuat ke dalam kapal.
"Dermaga ini licin akibat tumpahan minyak dari pipa terpadu ini banyak yang bocor," kata Ambarita, seorang buruh pelabuhan.
Tidak cukup sampai disitu saja, CPO atau minyak nabati tersebut juga tumpah atau mengalir hingga ke laut dan terlihat mengambang dipermukaan air.
"Mengatasi minyak menyebar, pengelola pelabuhan memasang busa mengapung di sekitar kapal dan dermaga," lanjutnya.
Kondisi licin dermaga sudah berlangsung lama dan upaya perbaikan belum terlihat dilaksanakan. Sedangkan, pada pipa yang bocor terlihat tumukan minyak berwarna kuning, coklat dan putih.
"Dulu, dermaga ini sering disiram pasir atau debu agar tetap kering. Namun belakangan ini tidak pernah lagi. Dermaga hanya disiram dengan menggunakan air. Akibatnya lantai dermaga tetap licin," jelas Ambarita.
Terkait hal tersebut, Humas Pelindo Cabang Belawan Saftia tidak bersedia memberi jawaban. (RE Maha/REM)
