Serahkan Pengelola Pada Perusahaan India, AP II Harapkan Investasi Rp15 Triliun

Sebarkan:

Bandara Kualanamu

DELISERDANG |
Bandara Kualanamu Deliserdang dikelola oleh perusahaan India menjadi perbincangan hangat di masyarakat saat ini. Sejumlah pihak ada menyayangkan hal ini. Namun pihak PT Angkasa Pura II sendiri membantah kalau Bandara Kualanamu dijual, melainkan disewakan selama 25 tahun dengan nilai investasi sekitar Rp15 Triliun.

Direktur Transformasi dan Portofolio Strategis AP II Armand Hermawan menjawab terkait munculnya asumsi publik tentang status Bandara Internasional Kualanamu saat ini.  Dalam siaran persnya, Sabtu (27/11/2021), kemitraan strategis dengan perusahaan India,GMR Airports Consortium bukan transaksi penjualan saham atau penjualan aset Bandara Internasional Kualanamu namun lebih merupakan mitra strategis.

"Tidak ada penjualan aset atau penjualan saham Bandara Internasional Kualanamu. Karena kepemilikan Bandara Internasional Kualanamu beserta asetnya 100% tetap milik AP II. JVCo hanya akan menyewa aset kepada AP II untuk dikelola selama 25 tahun. Setelah periode kerja sama berakhir, JVCo tidak berhak lagi mengelola Bandara Internasional Kualanamu dan semua aset hasil pengembangan akan dikembalikan kepada AP II. Boleh dikatakan,seperti perjanjian sewa menyewa dengan para tenant di terminal Bandara,” kata Armand Hermawan. 

Disebutkan Armand Hermawan, kemitraan strategis ini merupakan inovasi model bisnis yang menarik minat investasi, agar pihak swasta dapat turut berkontribusi dalam mengembangkan infrastruktur di Indonesia dan menyediakan layanan bagi kepentingan umum.

“Kemitraan strategis ini adalah mengakselerasi 3E yaitu Expansion the traffic (memperluas penerbangan), Equity partnership (menambah permodalan) dan Expertise sharing (berbagi teknologi dan keahlian), sehingga daya saing Bandara Internasional Kualanamu dapat lebih cepat ditingkatkan,” sebutnya.

Sementara itu, terkait expansion the traffic, Armand Hermawan mengungkapkan Bandara Internasional Kualanamu akan dijadikan hub penerbangan internasional khususnya di wilayah barat yang akan mendatangkan banyak penerbangan dari luar negeri ke dalam negeri dan sebaliknya.

Terkait dengan Equity partnership, AP II dan GMR Airports Consortium akan berbagi pendanaan sehingga pengembangan Bandara Internasional Kualanamu, dapat diakselerasi dan pengelolaan dapat menerapkan best global practice. 

Mitra strategis akan menanamkan investasi sedikitnya Rp15 triliun untuk pengembangan Bandara Internasional Kualanamu. Di samping itu, mitra strategis juga akan memberikan upfront payment kepada AP II, yang dapat digunakan bagi AP II untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan. 

Direktur Operasi dan Layanan AP II Muhamad Wasid, bahwa kemitraan strategis ini juga mendatangkan expertise sharing atau alih teknologi dan keahlian dalam pengoperasian bandara serta pelayanan kelas dunia.

“Kemitraan strategis berkontribusi dalam memberikan global best practice kepada AP II, baik itu dalam aspek operasional bandara dan penerbangan maupun layanan disamping pengembangan aktivitas ekonomi dan area komersial non-aeronautika,” katanya.(Wan)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini