Masyarakat Desa Kandibata Demo PT. Karo Bumi Energi

Sebarkan:


TANAH KARO |
Peledakan dinamit pada terowongan pembangunan PLTA (pembangkit listrik tenaga air) milik PT. Karo Bumi Energi di Desa Kandibata Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo baru-baru ini memicu keresahan warga. Apalagi peledakan dinamit itu disebut-sebut menimbulkan dampak kerugian bagi masyarakat sekitar.

Merasa peledakan dinamit yang dilaksakan pihak PT. Karo Bumi Energi mengangkangi kesepakan pada musyawarah desa pada 05 Juli 2021 di Losd Desa tersebut memicu warga untuk melakukan aksi damai dilokasi pembangunan PLTA yang lokasinya hanya berseberangan sungai dengan pemukiman warga.

Sekelompok warga yang jumlahnya mencapai Ratusan itu mendatangi lokasi dengan membawa beberapa poster yang bertuliskan nada kecaman adanya kegiatan pengeboman tersebut, Jumat (17/09/2021).

Aparat keamanan dari Kepolisian Resor Tanah Karo juga terlihat berjaga -jaga di lokasi unjuk rasa damai itu.

Massa pengunjuk rasa damai dibawah koordinator aksi Anda Rudi Pelawi ( 45) menyampaikan tuntunnya agar sebelum terjalin kesepakatan dengan seluruh masyarakat agar kegiatan pengebomam dihentikan,termasuk juga seluruh kegiatan pekerjaan pada proyek tersebut.

"Kami atas nama seluruh masyarakat desa Kandibata memohon kepada pihak PT Karo Bumi Energi dan sub kontraktornya PT.Anhe Hydro Engenering menghentikan seluruh kegiatan sebelum seluruh janji- janji dipenuhi sebagaimana hasil musyawarah desa pada tanggal 5 Juli 2021 lalu di Balai Desa kandibata," kata Anda Rudi Pelawi didampingi Kongres Sinulingga.

Pelawi menambahkan, bahwa surat ijin warga hanya ditandatangani lima orang. "Kelima orang itupun.merupakan perangkat desa. Ada apa ini? Apa ada apanya, koq hanya lima orang yang bertanda tangan," tegas Pelawi.

Setelah sekian lama pengunjuk rasa damai menyampaikan orasinya pihak keamanan dari Polres Tanah Karo mencoba bernegosiasi dengan pihak manajemen perusahaan.

Didampingi sejumlah petugas Polres Tanah Karo pihak perusahaan mencoba berdialog dengan massa. Tetapi dalam dialog juga belum menemukan kata sepakat.

Massa sambil bernyanyi ria dibawah terik panas matahari tetap bertahan dilokasi. Juga mengancam akan menyegel lokasi serta mengusir seluruh pekerja sampai ada kepastian tuntutan warga masyarakat.

"Kalau tidak ada kepastian jawaban dari pihak perusahaan kami tetap akan bertahan dilokasi. Bila perlu kami akan mendirikan tenda berkemah disini," ujar Pelawi.( ms.keloko)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini