DELISERDANG | Wakil Bupati Deliserdang H. M. Ali Yusuf Siregar sangat prihatin dengan para nelayan yang ditangkap Polisi Diraja Malaysia karena pelanggaran batas laut saat mencari ikan di perairan Selat Malaka. Hal ini dikatakan Wakil Bupati Deliserdang H. M. Ali Yusuf Siregar pada pembukaan rapat pemberian pemahaman kepada para nelayan untuk tidak melintas batas dan menangkap ikan di perairan negara lain yang bertempat di Balairung Pemkab Deliserdang, Kamis (24/6/2021).
Dalam penjelasannya Wakil Bupati menyebutkan bahwa Kabupaten Deliserdang memiliki garis pantai sepanjang 60 km yang terdapat di 4 (empat) Kecamatan pesisir yakni Pantai labu, Percut Sei Tuan, Labuhan Deli dan Hamparan Perak dengan nelayan tangkap sejumlah 13.154 jiwa.
Wakil Bupati Deli Serdang H. M. Ali Yusuf Siregar menjelaskan, berbagai permasalahan dihadapi oleh nelayan, khususnya nelayan laut tepi dengan kapasitas kapal di bawah 10 gt.
Beroperasinya kapal-kapal pukat trawl atau pukat harimau maupun cakar dan pukat perusak trumbu karang rumah ikan lainnya dibawah 2 mil dari garis pantai, sangat berdampak berkurangnya hasil tangkapan nelayan kecil kita,hingga menjadi salah satu alasan utama sejumlah nelayan nekat melanggar batas wilayah laut ke Negara tetangga . Ini merupakan salah satu permasalahan krusial yang harus diatasi oleh pemerintah.
Dirinya menambahkan, untuk mengatasi permasalahan tersebut kami tetap melakukan langkah represif. Dengan melakukan kegiatan sosialisasi bekerjasama dengan pemerintah provinsi dan kelompok pengawas masyarakat (pokmaswas) yang dibentuk oleh pemerintah pusat di 4 (empat) kecamatan pesisir.
"Pemerintah Kabupaten dan Desa juga memfasilitasi kebutuhan administrasi yang diperlukan dalam rangka upaya penanganan nelayan kita yang tertangkap di negara tetangga, sementara itu perlunya pembinaan dan pemahaman agar Nelayan Deliserdang tidak berulang melakukan pelanggaran-pelanggaran batas wilayah laut saat mencari ikan di Selat Malaka," ucap wabup H. M. Ali Yusuf Siregar.(wan)
