PADANGSIDIMPUAN | Kepala BPJS Kesehatan Cabang Padangsidimpuan, Lenny Marlina T.U.M. meminta agar generasi muda sadar manfaat dan pentingnya menjadi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Hal ini disampaikan Lenny dalam sosialisasi Program JKN-KIS, Pembekalan Kerja Kuliah Lapangan (KKL) Mahasiswa IAIN Padangsidimpuan angkatan XLVI tahun 2021 di kampus IAIN Padangsidimpuan, pada Rabu (23/06).
“Alasan kita menjadi Peserta JKN-KIS adalah kita butuh perlindungan. Perlindungan dari sakit yang tidak bisa diprediksi. Sebagai warga negara Indonesia kita harus berbangga, karena negara telah hadir memberikan perlindungan tersebut melalui Program JKN-KIS”, Kata Lenny.
Lenny melanjutkan, Program JKN-KIS baru bergulir selama 8 tahun, namun sudah memiliki peserta sebanyak lebih dari 220 juta jiwa di seluruh Indonesia, jauh lebih banyak dari peserta PT. Askes (Persero) yang hanya menlayani PNS, TNI dan POLRI. Angka tersebut juga masih di atas jumlah peserta jaminan kesehatan negara lain di Jerman, Amerika, Jepang yang dibentuk sejak puluhan hingga seratus tahun yang lalu.
Kecepatan pertumbuhan jumlah peserta harus diimbangi dengan pemahaman yang memadai, dimulai dari generasi muda. Generasi muda merupakan pembelajar yang secara alami memiliki ketertarikan untuk terus belajar, tumbuh dan berkembang. Diharapkan mereka dapat turut memberikan informasi kepada keluarga dan masyarakat di lingkungannya yang membutuhkan jaminan perlindungan kesehatan.
Sementara itu Rizky, perwakilan dari mahasiswa yang hadir dalam sosialisasi tersebut mengatakan kesiapannya untuk mendukung penyelenggaraan Program JKN-KIS. Ia bersedia untuk bersinergi dengan BPJS Kesehatan Cabang Padangsidimpuan membantu meneruskan informasi dan edukasi JKN-KIS kepada masyarakat di daerah.
“Kami berharap bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. Dalam waktu dekat kami juga akan melaksanakan KKL, membaur dengan masyarakat, memberikan edukasi dan informasi. Harapan kami, semoga semakin banyak masyarakat yang bergabung jadi peserta dan mendapat perlindungan kesehatan.” tutur Rizky. (Syahrul)
