Rehab Becak Wisata Dinilai Tak Sesuai Perjanjian, Ini Jawaban Dinas Pariwisata Padangsidimpuan

Sebarkan:


PADANGSIDIMPUAN |
Sejumlah parbetor (becak motor) di kota Padangsidimpuan keluhkan adanya rehab becak pada program becak wisata oleh dinas pariwisata Kota Padangsidimpuan, pasalnya perjanjian antara dinas pariwisata dengan sejumlah parbetor tidak sesuai dengan apa yang direalisasikan.

Sebelumnya Senin, (05/04/2021) walikota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution telah meluncurkan becak wisata sebagai upaya mempertahankan becak Vespa yang selama ini merupakan salah satu Icon Kota Padangsidimpuan.

Bertempat di halaman kantor Walikota, pemko Padangsidimpuan melalui dinas pariwisata meluncurkan sebanyak 19 unit becak wisata, yang juga dihadiri oleh Wakil Walikota Arwin Siregar, Sekdako Letnan Dalimunthe, Wakil Ketua DPRD Erwin Nasution dan Kepala Dinas Pariwisata Ali Hotman.

Becak wisata tersebut nantinya akan diharapkan mendapatkan terobosan dan inovasi yang baik serta mengingat peran becak wisata adalah bagian dari pembangunan dunia pariwisata di Kota Padangsidimpuan dan nantinya akan menciptakan daya tarik bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Kota Padangsidimpuan dan juga akan berdampak terhadap peningkatan pendapatan para tukang becak yang ada di Kota Padangsidimpuan.

Namun ironisnya sejumlah parbetor keluhkan bahwa rehab dan perbaikan pada body dan bak becak milik mereka tidak sesuai dengan apa yang sudah dijanjikan oleh pihak dinas pariwisata Kota Padangsidimpuan. Adapun rehab becak yang dijanjikan tersebut adalah, mendempul bagian body dan bak becak yang rusak, kemudian pengecatan body dan bak becak dan memberikan sticker.

Namun sangat disesalkan harapan sejumlah parbetor ini untuk rehap becak mereka menjadi becak wisata berujung kekecewaan, sebab becak yang dijanjikan akan direhap ternyata hanya di cat semprot begitu saja tanpa ada dilakukan pendempulan. 

Hal ini diungkapkan salahsatu parbetor Lukman Pulungan kepada metro-online.co. Ia menceritakan bahwa sebelum becak miliknya dijadikan becak wisata pihak dinas pariwisata Kota Padangsidimpuan menjanjikan akan melakukan rehab dan pengecetan untuk body dan bak becak, kemudian bagian bagian body yang keropos akan dilas.

"Banyak yang kecewa, karena di awal pertemuan pertama kalau vespa-nya dilas, didempol dan dicat kata bagian dinas pariwisata, pas dijemput becanya dari bengkel vespa yang udah keropos tidak di Las malah mereka cat yang keropos body vespa nya," ungkap Lukman kepada metro-online.co, Selasa (06/04/2021) kemarin.

Ia hanya berharap, kalau rehab becak wisata seharusnya sesuai dengan apa yang telah dijanjikan mulai dari awal perjanjian sebelumnya.

Menanggapi hal tersebut, kepala seksi data  pelaporan bidang pariwisata dinas pariwisata Kota Padangsidimpuan Hamdan Damero kepada metro-online co menjelaskan, bahwa apa yang sudah dijanjikan terkait rehab becak, pihaknya sudah menyampaikan hal tersebut kepada pihak rekanan yaitu pihak bengkel.

"Memang hal ini sudah kita sampaikan kepada tukang bengkel, agar mana body becak yang rusak agar didempul dan dicat, adapun program becak wisata yang kita janjikan itu becaknya dicat, didempul dan dikasi sticker tidak itu saja kita juga berikan jaket dan uang saku kepada parbetor, sebagai pengganti selama becaknya di rehab dibengkel" jelas Damero di ruang kerjanya,  Rabu (14/04/2021).

Kemudian mengenai jika ada becak wisata yang ditemukan tidak dilakukan pendempulan, pihaknya sangat merasa kecewa kepada pihak rekanan yang sudah mereka percayai.

Damero juga menyebutkan banyak juga para parbetor yang mengadukan hal ini kepadanya, bahwa becak mereka hanya disiram cat saja tanpa dilakukan pendempulan.

"Terus terang aja mendengar ini kita kecewa juga, seharusnya didempul tetapi tidak dikerjakan, padahal setiap hari kita terus pantau dan cek langsung ke bengkel," ungkapnya.

Terkait masalah ini pihaknya menyampaikan kepada parpetor yang becaknya sudah selesai dicat tetapi tidak didempul, agar segera melapor langsung kedinas pariwisata untuk ditindaklanjuti.

"Kalau memang ada becak wisata yang sudah selesai dicat tetapi tidak didempul, kita minta agar datang melapor ke kantor, agar kita cek dan kita tidaklanjuti langsung ke bengkel yang bersangkutan," pungkasnya.

Perlu diketahui, informasi yang didapatkan dari dinas pariwisata, bahwa ada 100 unit becak wisata yang akan direhab dengan memakan biaya lebih kurang Rp.190 juta dari anggara APBD tahun 2021. Sementara becak wisata yang sudah selesai direhab baru berkisar 45 unit. (Syahrul)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini