Paripurna DPRD Paluta |
Salah satu penggiat sosial di Kabupaten Paluta, Ginda Nugraha Parlaungan Harahap menyayangkan hal tersebut. Karena menurutnya ini adalah salah satu bentuk pelecehan terhadap warga Paluta utamanya bagi para pengusaha ataupun pedagang kuliner di kota gunung tua.
"Dengan cara oknum Panitia kegiatan rapat di DPRD Paluta seperti itu, seolah menggambarkan bahwa masyarakat, pedagang kuliner di Paluta tak bisa bikin kue dan masakan nasi yang enak dan bermutu..membelanjakan nasi kotak dan kue yang bersumber dari APBD Paluta ke daerah lain memang nampak permasalahannya sepele,tapi ini cukup menghina bagi pedagang kuliner kue kotak dan pengusaha rumah makan yang menyiapkan nasi kotak di daerah bonapasogit Paluta," ungkap Ginda Selasa (9/10/2018).
Ginda menduga pengadaan kue dan nasi kotak dari kota Padang sidempuan Pada setiap rapat di DPRD Paluta belakangan ini adalah ide dari salah satu oknum PNS pada bagian panita kegiatan rapat disekretariat DPRD Paluta yang berasal dan tinggal di Kota Padangsidempuan,serta Ginda juga menduga ada persekongkolan masalah harga pembelian dengan pihak pedagang atau pengusaha kue maupun nasi kotak tersebut.
"Pantas saya menduga.. masa snack kue kotak dan nasi kotak pada setiap ada rapat di DPRD belakangan ini harus repot di membawanya dari kota Padangsidempuan dengan jarak tempuh 70 km,di kota gunung tua kan ada pengusaha dan pedagang yang bisa menyediakan kue kotak (snack) dan nasi kotak itu," ungkapnya.
Selain itu kata Ginda ,jika pengadaan kue kotak dan nasi kotak yang bersumber dari APBD Paluta tersebut dibelanjakan di daerah Paluta uangnya akan tetap berputar di sekitaran pedagang dan pengusaha kuliner di daerah Paluta.
"Lagi pula dengan membelanjakan bahan konsumsi kue kotak dan nasi kotak pada setiap kegiatan Pemkab dari para pedagang kuliner dan pengusaha rumah makan di Paluta, merupakan salah satu bentuk pemkab untuk mensupport dan mengembangkan usaha mikro kuliner rumahan di bumi balakka," pungkas Ginda lagi.
Hingga berita ini diturunkan Seretaris DPRD Paluta belum bisa ditemui untuk meminta tanggapannya.(GNP)