Sayang, kali ini pihak kepolisian yang mengamankan belasan orang diduga oknum kepala sekolah dan beberapa orang operator sekolah terkesan bungkam dan ditutup-tutupi oleh petinggi Polres Langkat.
Bahkan, saat hendak mewawancarai sejumlah orang yang diamankan di Aula langsung dilarang oknum polisi yang berpakain sipil. Suaranya oknum polisi meninggi ketika wartawan mengambil foto beberapa kepsek dan operator yang tertunduk menempelkan wajah mereka di atas meja. Ia juga seolah menutupi bahwa yang di Aula bukan oknum kepsek.
"Izin dulu sana sama Kasat Reskrim. Bukan Kepsek ini, orang ini operator sekolah. Orang abang jangan lah asal-asal jepret, nanti naik entah kek mana-mana gak enak. Saya yang jaga mereka disini," katanya.
Dugaan penanganan terkesan ditutupi menguat setelah Kasat Reskrim Polres Langkat, AKP M Firdaus yang berada di ruangan tak sekali pun beranjak keluar ruangannya, meski sebelumnya puluhan wartawan sempat menyapanya. Saat dihubungi via Whatsapp, Kasat Reskrim tak bergeming juga.
Sebelumnya, Kasubag Humas Polres Langkat AKP Arnold Hasibuan membenarkan adanya OTT tersebut. OTT dipimpin oleh Kasat Reskrim AKP M Firdaus.
"Ada OTT, ada kita amankan 11 orang disana. Namun, sejauh ini kami masih dalam perjalanan menuju Polres Langkat," kata Kasubag Humas.
Terkait oknum kepsek mana belum bisa dikabarkan oleh Kasubag Humas, begitu juga terkait rincian nama-nama oknum yang terjerat OTT. Arnold sempat berkoordinasi dengan Kasat Reskrim untuk meminta data. Namun, sampai sekarang belum ada data awal untuk dipublikasikan.
"Belum ada sama saya data-datanya. Tadi sempat telponan sekali, tapi kini belum ada data resmi terkait penangkapan," ujarnya sembari mengatakan akan mengirim data jika sudah dapat.
Terpisah, Kadis Pendidikan Kabuaten Langkat Saiful Abdi juga mengakui sudah mendengar kabar tersebut. “Sudah dapat kabar tadi, memang benar ada yang tertangkap tangan,” kata Saiful Abdi via sambungan selular.
Diakuinya, operasi tangkap tangan sudah merpakan perintahnya. Karena selama ini sudah berulangkali diperintahkan agar jajaran didinas pendidkan jangan sampai melakukan pengutpan.
Bahkan fakta intregritas sudah ditandatangani setiap guru dan kepala sekolah di dinas pendidikan. “Memang sudah saya koordinasikan ke Polres Langkat, jika ada guru atau kepala sekolah melakukan pungli agar ditindak,” tegas Kadis.
Amatan di Polres Langkat, ada sekitar empat orang diperiksa di dua ruang Unit Tipikor Polres Langkat. Namun ketika sejumlah personel polisi ditanyai hanya diam, dan mengaku seolah tidak tahu ada yang kena OTT. (lkt-1)
Dugaan penanganan terkesan ditutupi menguat setelah Kasat Reskrim Polres Langkat, AKP M Firdaus yang berada di ruangan tak sekali pun beranjak keluar ruangannya, meski sebelumnya puluhan wartawan sempat menyapanya. Saat dihubungi via Whatsapp, Kasat Reskrim tak bergeming juga.
Sebelumnya, Kasubag Humas Polres Langkat AKP Arnold Hasibuan membenarkan adanya OTT tersebut. OTT dipimpin oleh Kasat Reskrim AKP M Firdaus.
"Ada OTT, ada kita amankan 11 orang disana. Namun, sejauh ini kami masih dalam perjalanan menuju Polres Langkat," kata Kasubag Humas.
Terkait oknum kepsek mana belum bisa dikabarkan oleh Kasubag Humas, begitu juga terkait rincian nama-nama oknum yang terjerat OTT. Arnold sempat berkoordinasi dengan Kasat Reskrim untuk meminta data. Namun, sampai sekarang belum ada data awal untuk dipublikasikan.
"Belum ada sama saya data-datanya. Tadi sempat telponan sekali, tapi kini belum ada data resmi terkait penangkapan," ujarnya sembari mengatakan akan mengirim data jika sudah dapat.
Terpisah, Kadis Pendidikan Kabuaten Langkat Saiful Abdi juga mengakui sudah mendengar kabar tersebut. “Sudah dapat kabar tadi, memang benar ada yang tertangkap tangan,” kata Saiful Abdi via sambungan selular.
Diakuinya, operasi tangkap tangan sudah merpakan perintahnya. Karena selama ini sudah berulangkali diperintahkan agar jajaran didinas pendidkan jangan sampai melakukan pengutpan.
Bahkan fakta intregritas sudah ditandatangani setiap guru dan kepala sekolah di dinas pendidikan. “Memang sudah saya koordinasikan ke Polres Langkat, jika ada guru atau kepala sekolah melakukan pungli agar ditindak,” tegas Kadis.
Amatan di Polres Langkat, ada sekitar empat orang diperiksa di dua ruang Unit Tipikor Polres Langkat. Namun ketika sejumlah personel polisi ditanyai hanya diam, dan mengaku seolah tidak tahu ada yang kena OTT. (lkt-1)