Berawal dari iseng membuat replika perahu nelayan membuat warga desa Pekubuan, Kecamatan Tanjungpura, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara kebanjiran order pesanan pembuatan perahu mainan.
Ibrahim salah satunya, pengrajin replika perahu nelayan yang hampir 5 tahun menjalankan profesinya ini, terus kebanjiran order.
Dia mengaku, pembuatan replika perahu nelayan ini berawal dari musim banjir di kampunngnya. Saat itu, untuk mengisi hari libur bekerjanya, dirinya membuat mainan perahu untuk anaknya yang berasal dari permainan khas hasil buah karyanya sendiri.
Ternyata, hasil karyanya itu sekarang banyak di minati oleh semua kalanggan, bahkan permainan itu mampun menjadi tontonan rakyat yang selama ini selalu di jadikan ajang perlombaan warga.
Dia menjelaskan, dalam pembuatan replika perahu nelayan ini, kayu yang di gunakan juga bukan sembarangan, harus menggunakan kayu pohon kapuk.
"Kayu tidak sembarangan, kayu yang digunakan harus kayu kapuk, selain kayunya ringgan, kayu ini sanggat mudah untuk di bentuk sehingga kita tidak kesulitan untuk mengerjakannya," jelasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, cara membuat replika perahu nelayan mempunyai tingkat kesulitan tersendiri, sebab cara membuatnya dan membentuk perahu tidak mengunakan pahat atau parang, melainkan mengunakan kampak untuk megukir bentuk perahu.
Dalam sehari, pengrajin replika perahu mampu menyiapkan pesanan satu buah perahu. Harga perunitnya berpariasi, dari Rp 50 ribu hingga Rp 150 ribu, tergantung besar dan tingkat kesulitan pembuatan perahu.
"Kalau masalah harga relatip, kita menilai harga dari bentuk, besar dan tingkat kesulitan dalam pembuatan perahu tersebut," ungkapnya.
Tingginya tingkat permintaan membuat Ibrahim harus mempekerjakan berapa orang warga desa untuk membantu menjalankan bisnisnya tersebut.
Dirinya berharap agar pemerintah daerah mampu mengembangkan kereatifitas putra daerah untuk di majukan ataupun di kenalkan kepada anak-anak kita ketimbang permainan yang berasal dari negara lain.(hendra)
Inspiratif banget nih orang....perlu di contoh. Mantaaaap