![]() |
| Petugas PDAM Tirtanadi Cabang Padangsidimpuan masih terus bekerja keras melakukan perbaikan pipa transmisi yang putus akibat diterjang longsor dan banjir. (MOL/PDAM Tirtanadi Tapsel). |
PADANGSIDIMPUAN|Petugas PDAM Tirtanadi Cabang Tapanuli Selatan masih terus berjibaku perbaiki pipa transmisi mengalami kerusakan pascabencana banjir dan longsor yang terjadi di wilayah Tapanuli Selatan.
Derasnya air hujan yang mengguyur sejumlah wilayah di Sumatera Utara menyebabkan banjir dan longsor Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan sehingga berdampak pada putusnya pipa transmisi milik PDAM Tirtanadi Cabang Tapanuli Selatan.
Kejadian tersebut sangat berpengaruh kepada pendistribusian air bersih ke rumah pelanggan PDAM Tirtanadi pada hampir semua wilayah Kota Padangsidimpuan dan sudah satu minggu warga kesulitan mendapatkan air bersih.
Kepala Cabang PDAM Tirtanadi Tapanuli Selatan Malintang Harahap mengatakan, tingginya curah hujan dan terjadinya longsor di Desa Sisundung dan Desa Sihopur Tapanuli Selatan salah satu penyebab pasokan air bersih ke rumah pelanggan, terganggu.
"Pada pukul 21.00, hari Senin 23 November 2025 telah terjadi longsor di antara Desa Sisundung dan Desa Sihopur, dimana longsor menggeser pipa transmisi sehingga mengalami kebocoran atau putus. Inilah yang menjadi dampak gangguan pada hampir seluruh Kota Padangsidimpuan, jelas Malintang, Minggu (30/11/2025).
Kendati demikian Malintang menambahkan, pihaknya masih terus berupaya melakukan perbaikan hingga malam hari. Namun medan yang dilalui cukup terjal dan terjadinya longsor susulan sehingga menjadi hambatan petugas di lapangan untuk melakukan perbaikan pipa.
"Kami melaporkan kepada masyarakat pelanggan Perumda Tirtanadi khususnya yang berlokasi di Kota Padangsidimpuan, bahwa hingga hari ini Minggu 30 November 2025, petugas masih bekerja keras di lapangan dalam upaya untuk memperbaiki Jaringan Distribusi Utama atau JDU yang putus akibat banjir dan tanah longsor," ungkap Malintang.
"Adapun titik-titik lokasi pipa yang terputus adalah di Desa Sihopur dan di Desa Sisundung dimana terdapat empat jalur pipa yaitu diagram 160 mm, diagram. 100 mm, diagram 250 mm dan diagram 300 mm HDPE diperkirakan masing-masing sepanjang 100 meter," tambahnya.
Namun kata Malintang, progress perbaikan hingga hari ini sekitar 30 persen sehingga diperkirakan gangguan pelayanan air bersih khususnya ke Kota Padangsidimpuan masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan sampai waktu yang tidak ditentukan.
"Sulitnya kondisi medan dan akses menuju ke lokasi kerusakan menjadi kendala utama dalam melakukan perbaikan. Akibat itu pekerjaan hanya dapat dilakukan pada siang hari untuk membersihkan material kayu dan lumpur serta penggalian harus dilakukan secara manual," terang Malintang kepada metro-online co.
Tidak itu saja, Malintang menceritakan kondisi medan yang ekstrem bisa sangat mengancam keselamatan jiwa. Maka petugas dalam melakukan pekerjaan juga harus ekstra hati-hati terhadap longsor susulan dimana saat ini posisi pipa sudah berada di tepi tebing yang curam.
Kemudian metro-online co menanyakan apakah ada solusi dari PDAM Tirtanadi untuk mengatasi pasokan air bersih kerumah pelanggan, misalnya dengan menyediakan mobil tangki untuk pendistribusian air.
Malintang menjawab, armada mobil tangki milik PDAM Tirtanadi saat ini sedang dipakai untuk keperluan bencana alam yang terjadi di wilayah Tapanuli Selatan.
"Mobil tangki kita saat ini sedang dipakai Pemkab Tapsel untuk membantu saudara kita yang terdampak longsor di Tapanuli Selatan. Kemudian jika ada pun mobil tangki sementara debit air yang berada di Sirappak sudah mengalami kekosongan, itulah yang satu yang menjadi kendala," sebutnya.
Perumda Tirtanadi minta maaf kepada seluruh pelanggan yang terdampak atas gangguan pelayanan yang masih terjadi.
"Untuk sementara kami himbau masyarakat, menyiapkan alternatif untuk kebutuhan air bersih," pungkasnya. (Syahrul/ST).

