![]() |
| Ketua Komisi I DPRD Deliserdang pimpin RDP dengan warga.(Foto: Istimewa/mol) |
DELISERDANG | Ketua Komisi I DPRD Deliserdang, Merry Alfrida beru Sitepu marah dengan ketidakhadiran Kepala Dusun (Kadus) saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait bangunan serta lahan Madrasah Firdaus di lahan Eks HGU PTPN, Dusun XI, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang.
RDP dipimpin Merry dari Fraksi Demokrat, berlangsung di
ruangan Komisi I, Jumat (12/12/2025) dengan dihadiri Seketaris Komisi I Abdul
Rahman MPD (PKS), Anggota Komisi I Herti Sastra Munthe SP (Perindo) dan dua
Anggota DPRD Deliserdang dari Fraksi PKS walaupun tidak di komisi I yakni Dwi
Andi Saputra Lubis Lc dan H.Syarifuddin Nasution.
Sedangkan pihak terkait, di antaranya sejumlah warga Desa
Bandar Klippa termasuk mantan Ketua DPRD Deliserdang Periode 2014-2019, H Ricky
Prandana Nasution SE, perwakilan PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) Regional 1,
perwakilan Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), perwakilan
Kecamatan Percutseituan dan lainnya.
Merry marah kepada Kadus XI Desa Bandar Klippa, Jono Santoso
dan membela mantan Ketua DPRD Deliserdang Ricky Prandana Nasution yang berniat
membangun generasi muda lewat pendidikan dengan pembangunan Madrasah, malah
justru diterpa isu ingin menjual atau memiliki lahan tersebut.
Awalnya Merry mendengar salah satu warga mengaku warga Dusun
XI menyebut, lahan tersebut milik Ricky Prandana. Dia mengaku mendapat
informasi itu berdasarkan penjelasan Kadus. Lalu Merry mencecar pertanyaan bila
warga tersebut bijaksana seharusnya mempertanyakan langsung kepada Ricky yang
kediamannya juga tidak jauh dari Madrasah tersebut.
"Kalau bapak orang yang bijaksana, kalau jaraknya tidak
sampai ke Berastagi, apalah salahnya bersama Pemerintahan Desa mendatangi Pak
Ricky? Pak Ricky begini lo rencana kami pak Ricky. Tapi, Pak Ricky tidak ikut
jadi Dewan Yayasan tidak apa-apa ya pak, nanti orang tua bapak kami masukkan. Nah apalah salahnya pak, saya rasa ini
masalah komunikasi ya," kata Merry.
Ricky Prandana
bersama orangtuanya sejak tahun 2017 atau masih menjabat Ketua DPRD
Deliserdang, berpartisipasi membantu masyarakat mempertahankan bangunan dan
lahan Madrasah Firdaus yang merupakan lahan eks HGU PTPN II (sebelum beralih ke
PTPN I) tersebut agar tetap menjadi fungsi pendidikan dan tidak beralih kepada
pihak yang tidak bertanggungjawab.
Merry lalu
melanjutkan pertanyaannya kepada warga yang hadir dimana keberadaan Kadus XI
tersebut. "Oke saya mau bertanya dulu, siapa disini Kepala
Dusunnya?," tanyanya yang langsung dijawab warga, Jono Santoso tidak
datang.
Mendengar hal itu membuat Merry merasa berang. Menurutnya kehadiran Kadus sangat penting.
"Jadi Kepala Dusun membuat isu dan tidak bertanggungjawab. Dia seharusnya
selaku Kepala Dusun, dia itu punya komunikasi yang baik, dia memediasi, dia
mengumpulkan. Jangan mengeluarkan isu, mau dijual sama pak Ricky isunya, jadi
kita harus bersatu. Lo ini kalian digerakkan untuk buat gerakan tersendiri dengan
maksud tertentu, apakah kalian tau tidak? Kan bisa aja berasumsi seperti itu,
karena dia tidak hadir, tapi sudah menciptakan isu. Mana tanggung jawab dia
sebagai Kepala Dusun?" ketusnya.
Merry mengakui,
setelah mendengar dan mencermati kondisi yang ada, Ricky dan warga lainnya
sama-sama berniat baik untuk mempertahankan bangunan Madrasah Firdaus tersebut.
"Kepala
Dusun kalau ada isu dia harus membuat mediasi, dia berwajib untuk membuktikan
apakah itu isu atau benar. Jangan malah dia menggerakkan masyarakat membuat
chaos (kekacauan). Ini harus ditindak lanjuti ini gak bener ini. Ini niatnya
baik semuanya, bapak Rahman, Bapak Indra, Bapak Ricky, tapi karena isu
menimbulkan ketakutan, sehingga membuat tindakan tindakan masing-masing,"
katanya.
Di akhir RDP, Merry
pun merekomendasikan agar persoalan tersebut untuk dimediasi terlebih dahulu di
tingkat kecamatan agar dapat mengambil keputusan yang terbaik dengan melihat
semua pihak.
”Pihak-pihak
diharapkan tidak ada melakukan kegiatan berupa pembangunan. Jadi ada baiknya dinolkan
dulu, kita menunggu ada mediasi pihak Kecamatan," katanya.
Bagaimana komentar Ricky Prandana Nasution? Bacalanjutannya dengan cara KLIK di sini.(GN/GN)

