![]() |
| Balai Pasogit Datu Pejel terbakar di Desa Parsaoran Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, Sabtu (24/12/2025). (mol/os) |
TOBA | Ruma Parsaktian Datu Pejel atau Balai Pasogit yang merupakan jejak sejarah bagi leluhur Raja Nairasaon (Manurung, Sitorus, Sirait dan Butarbutar) ludes terbakar tepatnya di Desa Parsaoran Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, Sabtu (24/12/2025) sekira pukul 15.30 WIB.
Bangunan Balai Pasogit Datu Pejel tersebut terbuat dari kayu beratapkan ijuk berukuran 4 x 4 meter dulunya didirikan beberapa ratus tahun yang lalu oleh Ompung Datu Pejel sendiri sebagai tempat martonggo (berdoa), meskipun balai parsaktian itu sudah berkali-kali mengalami renovasi dan penggantian material akan tetapi tetap mempertahankan posisi, ukuran, bentuk dan arsitekturnya yang unik.
Kapolres Toba AKBP VJ Parapaga SIK melalui Kasi Humas Kompol Bungaran Samosir mengatakan kronologi terjadinya kebakaran Balai Pasogit Datu Pejel tersebut, pada hari Rabu (24/12/2025) sekira pukul 13.00 WIB, remaja inisial GH, 14, masuk ke Balai Pasogit Datu Pejel sambil main handphone yang tersambung dari Wifi kantor desa Parsaoran Sibisa.
"Selanjutnya GH menghubungi temannya JG, 14, dan menyuruhnya untuk datang ke Balai Pasogit Datu Pejel. Tak berselang lama, JG pun datang dan mereka bermain handphone menggunakan data wifi kantor desa di dalam Balai Pasogit Datu Pejel," sebut Bungaran.
Lebih lanjut Bungaran menerangkan, selang beberapa lama, mereka (GH,JG) melihat RS, 14, merokok tepat di samping Balai Pasogit Datu Pejel bersama temannya inisial RSI, 14. Sekira pukul 15.00 WIB, RS dan RSI pergi dari Balai Pasogit Datu Pejel.
"Sekira pukul 15.30 WIB, JG dan GH melihat api dari atap Balai Pasogit Datu Pejel yang terbuat dari ijuk dan mereka pun langsung keluar dari dalam dan dengan cepat api melahap semua bangunan. Melihat peristiwa itu, masyarakat sekitar pun berdatangan dan berupaya memadamkan api dengan alat seadanya," terang Bungaran.
Bungaran menyebutkan titik api pertama kali muncul dari atap yang terbuat dari ijuk yang mudah terbakar. Balai Pasogit Datu Pejel dilengkapi dengan meteran Listrik.
"Penyebab kebakaran belum dapat disimpulkan dan saat ini masih lidik. Kerugian ditaksir lebih kurang Rp100 juta. Tindakan Kepolisian, mengamankan barang bukti, nencatat saksi-saksi, mengamankan TKP, memasang garis polisi," tegas Bungaran.
Nairasaon merupakan salah satu leluhur generasi kelima dari Si Raja Batak, lebih tepatnya merupakan putra tunggal dari Datu Pejel atau yang juga dikenal sebagai Tuan Sorbadijae yang keturunannya tersebar di berbagai daerah di Kabupaten Toba, khususnya di daerah Sibisa yang merupakan bona pasogit (kampung halaman) dari keturunan Nairasaon. (os/os)

