LANGKAT | Ketua Aliansi Teluk Aru, Libertus Sijabat mendesak Pj Bupati Langkat mencopot oknum Kabid Pengelolaan Sampah, Dinas Lingkungan Hidup Kab. Langkat, berinisial SMI dari jabatannya.
Permintaan pencopotan bukan tidak beralasan. Pasalnya, oknum tersebut dinilai tidak maksimal melakukan tugas dan tanggungjawabnya, selaku Kabid Pengelolaan sampah khusunya di kawasan pasar tradisional Pangkalan Susu, seperti yang diberitakan Metro Online kemarin.
Tumpukan sampah basah dan kering yang nyaris menutupi semua permukaan badan jalan hingga menimbulkan bau busuk, itu sudah berlangsung relatif lama.
Dampak dari tumpukan sampah yang telah mengusik kenyamanan warga yang setiap hari mencium bau busuk, khususnya bagi para pedagang di pasar tradisional Pangkalan Susu, juga para pegawai di Kantor Camat Pangkalan Susu, turut merasakan hal yang sama, ujar Libertus Sijabat kepada Metro Online, Kamis (16/01/2025).
Parahnya lagi lanjutnya, dua unit dump-truck milik Dinas Lingkungan Hidup Kab. Langkat, itu terpuruk di pinggiran lapangan bola Jl. Tambang Minyak, dan di Jl. Kesatria, Kel. Bukit Jengkol, Kecamatan Pangkalan Susu,
Dump truck yang terpuruk di kawasan lapangan bola, itu mencapai dua bulan. Sedangkan dump truck di Jl. Kesatria, persis di depan Kantor Camat Pangkalan Susu, itu mencapai satu bulan, dan sejauh ini dump truck tersebut masih dibiarkan di tempat, sedangkan dump truck yang di jalan lapangan bola sudah dievakuasi baru baru ini.
Sangat prihatin! kata Libertus Sijabat, dua unit dump truck sampah dibiarkan terpuruk begitu saja tanpa ada upaya perbaikan cepat dari pejabat dinas terkait.
Dua unit dump truck terpuruk, dan tidak bisa lagi digunakan untuk mengangkut/ membuang limbah rumah tangga, sampah basah dan kering ke TPA (tempat pembuangan akhir).
Sementara pedagang dan masyarakat lainnya datang setiap hari membuang sampah di kawasan pasar tradisional Pangkalan Susu, tepatnya Jl. Sandang Pangan.
Sampah yang menumpuk, dan acap diguyur hujan dan terik panas sinar matahari, hingga menimbulkan bau busuk yang berpotensi mengganggu kesehatan, khusunya bagi warga yang bermukim di sekitar tumpukan sampah, ucap Sijabat.
" Saya yakin, bahwa anggaran dana telah dialokasikan Pemkab Langkat untuk pengelolaan sampah, termasuk dana pemeliharaan armada angkutan sampah, tetapi kenapa kemudian dump truck mengalami kerusakan, dan dibiarkan terpuruk hingga cukup lama, ibarat barang tak bertuan, itu hanya pejabat dinas terkait yang tahu itu," terangnya.
Jika sampai hitungan bulan, armada angkutan sampah itu lumpuh, dan tidak ada kebijkan atau upaya lain yang dilakukan untuk membuang tumpukan sampah tersebut, "ya begitulah jadinya," ungkap Libertus.
Kabid Pengelolaan sampah Dinas LH Langkat, Sony Muhammad Ichsan yang dikonfirmasi kru Metro Online, Rabu (15/01/2025), ia membenarkan tumpukan sampah di Jl. Sandang Pangan, kawasan pasar tradisional Pangkalan Susu, itu tidak diangkut, karena armada dump truk rusak, dan kini sedang dalam proses perbaikan, ujarnya.
Teks Foto : Satu unit mobil dump truck penuh sampah dalam kondisi rusak milik Dinas Lingkungan Hidup Kab. Langkat terkesan dibiarkan begitu saja hingga mencapai satu bulan. (Foto Metro Online,co: Lesman Simamora).(ls/lkt1)