𝐒𝐈𝐌𝐀𝐋𝐔𝐍𝐆𝐔𝐍| Hari ini, Minggu, 1 Desember 2024, adalah peringatan Hari HIV/AIDS Sedunia, sebagai momentum global dan edukasi untuk meningkatkan kesadaran maupun solidaritas mendukung dan memberi spirit - semangat kesembuhan bagi penderita atau Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA)
Pada peringatan HIV/AIDS ini, Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, mengusung tema, "Take the Rights Path: My Health, My right" (Ambil Jalan yang Benar; Kesehatan Saya, Hak Saya)
Sebagai wujud solidaritas, Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) khususnya HKBP Resort Serbelawan, Distrik V Sumatera Timur, turut memperingati Hari HIV/AIDS yang digelar dalam Ibadah Raya Minggu Advent I, di Gereja HKBP Resort Serbelawan, Jalan Merdeka, Kelurahan Serbelawan, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Minggu (1/12/2024) pukul 10:00 WIB
Dalam tata Ibadah Oikumene Inklusif Orientasi Pelayanan HKBP 2024 di Minggu Advent I, digelar serentak oleh seluruh Jemaat HKBP di penjuru dunia yang diterbitkan HKBP Pusat di Pearaja, Tarutung, Tapanuli Utara, dengan Topik: Dungo Jala Manongtong Martagiang (Bangun dan Terus Berdoa, red), dicantumkan secara liturgis berupa Refleksi Peringatan Hari HIV/AIDS termasuk data korban penderita dari berbagai klasifikasi
Pada liturgi refleksi peringatan HIV/AIDS dicantumkan jumlah penderita HIV/AIDS mencapai 503.201 individu. Hingga Juni 2024 ada 351.378 individu telah mengetahui dirinya terpapar Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyebabkan penyakit Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) ini. 217.482 diantaranya tengah menjalani pengobatan Anti Retroviral (ARV)
Kemudian disebutkan, 99.463 individu menjalani pengobatan lewat Viral Loud (VL). Sebanyak 91.662 yang menjalani ARV, setelah diuji lewat VL telah menunjukan hasil signifikan, virus mematikan ini telah berkurang di tubuh penderita
Pucuk Pimpinan (Uluan) HKBP Resort Serbelawan, Distrik V Sumatera Timur, Pdt Ferdinand M.Th kepada metro online mengungkapkan, HKBP serius menangani persoalan HIV/AIDS dengan mendirikan biro 'HKBP AIDS Ministry' di bawah naungan Departemen Diakonia. "Artinya HKBP serius dan bersungguh sungguh menangani ini," Ujar Pdt Ferdinand Siburian, usai ibadah
Terkait, HKBP AIDS Ministry, telah 2 dekade lebih menangani HIV/AIDS. Disebutkan setiap tahun terjadi lonjakan individu terpapar HIV/AIDS yang harus ditangani
Sejak 2003 hingga 11 November 2024 ada 1.206 individu terpapar dalam klasifikasi: HIV 333 individu. AIDS 873 individu, (890 pria dan 316 wanita)
Kategori usia: 0-17 tahun ada 54 Individu. 18-30 ada 412 individu. 31-40 ada 528 individu, kemudia diatas usia 40 tahun ada 212 individu terpapar HIV/AIDS
Sebagai edukasi untuk terhindar dari penyakit mematikan ini HKBP memaparkan data penyebab terpapar HIV/AIDS adalah akibat pergaulan bebas berupa heteroseksual (berganti ganti pasangan) serta hubungan sejenis atau homoseksual
Edukasi dan antisipasi pada kedua pola hidup ini, HKBP mengambil bagian dalam pelayanan inklusifnya hingga ke Gereja di pelosok (Pagaran) yang melibatkan seluruh instrument pelayanan dalam meningkatkan ke-Imanan jemaat yang Takut akan Tuhan serta Hidup dalam Kasih demi membasmi penyebaran virus yang merampas immunitas tubuh manusia ini
Menurut HKBP AIDS Ministry, pola hidup Heteroseksual/Homoseksual adalah penyumbang terbesar penyebab HIV/AIDS. Hingga 11 November 2024 mencapai 1014 individu. Sedang akibat jarum suntik/narkoba 132 individu. Akibat transfusi darah 1 individu. Penularan dari ibu terpapar HIV/AIDS kepada anaknya ada 53 individu
Kemudian akibat jarum saat pembuatan tatto ada 2 individu. Jarum suntik di area kerja ada 2 individu serta 2 individu belum diketahui penyebab pasti. Dari 1206 individu ini, ada 535 korban meninggal dunia dan 672 dinyatakan masih hidup
Pada bincang bincang dengan metro online, Pdt Ferdinand Siburian sangat berharap agar seluruh jemaat terlebih di HKBP Resort Serbelawan, proaktif memutus penyebaran HIV/AIDS yang dimulai dari diri sendiri, keluarga, masyarakat serta menjadi sumber edukasi tentang penanggulangan HIV/AIDS
Dikesempatan Minggu Advent I ini, Pdt Ferdinand Siburian mengimbau jemaat agar tidak meninggalkan, menyisihkan, menghindari atau mengasingkan pengidap HIV/AIDS
"Kita harus mendukung serta memberi semangat dan bersama sama berjuang agar pengidap HIV/AIDS lebih cepat memperoleh Kasih Karunia Kesembuhan,"
"HKBP tidak alergi terhadap pengidap HIV/AIDS justru memberi perhatian khusus dengan berdirinya lembaga atau HKBP AIDS Ministry," Ujar Pdt Ferdinand Siburian dalam imbauannya (𝐵𝑎𝑦/𝑩𝒂𝒚-𝑴𝒐𝒍)