Dorongan Inovasi Pelaku UMKM Desa Wisata Lumban Bulbul Dari PPSW dan PESADA Sangat Bermanfaat

Sebarkan:

Pendamping Wisata dari komunitas PESADA Jojor Paima Siahaan, saat memberikan pembelajaran bagi para pelaku UMKM Desa Wisata Lumban Bulbul, Balige, Selasa (2/7/2024).

TOBA
| Komunitas Pusat Perkembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) dan Perkumpulan Sada Ahmo (PESADA) kerjasama dengan Tiktok By Dance gelar kelas belajar sekaligus penyerahan dana stimulan bagi kelompok UMKM seperti home stay, kuliner dan jasa yang lainnya di Desa Lumban Bulbul, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Jumat (28/6/2024).

Desa Wisata Lumban Bulbul berada di  Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, memiliki daya tarik pantai yang sangat indah, Lumban Bulbul sering dikunjungi oleh wisatawan  lokal, Indonesia bahkan dari mancanegara. 

Hal ini disampaikan oleh Pendamping  Desa Wisata PESADA Jojor Paima Siahaan, bahwa Desa Lumban Bulbul  semakin memiliki nilai tambah karena beberapa kali F2HO dilakukan di Toba dan ini berdampak kepada wisata Pantai di Lumban Bulbul. Selain itu pengunjung pantai Lumban Bulbul sudah mulai berkurang karena pantainya sudah semakin habis karena airnya sudah semakin naik. Oleh sebab itu Lumban Bulbul harus semakin diperhatikan sehingga dapat berkembang seperti yang dulu lagi. 

“Yang harus dicoba yakni kuliner Lumban Bulbul, ada napinadar, arsik, naniura dan tombur. Ini semua makanan khas dari Toba. Walaupun demikian, pengetahuan terkait dengan pengelolaan UMKM masih sangat dibutuhkan, sehingga perlu bantuan dan dorongan inovasi dari berbagai mitra termasuk komunitas Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) dan Perkumpulan Sada Ahmo (PESADA)," ucap Jojor Paima Siahaan.

Jojor mengatakan, PPSW dan PESADA yang merupakan suatu lembaga yang fokus kepada Perempuan dan turut serta peduli memperjuangkan desa wisata Lumban Bulbul dengan Kerjasama  dengan Tiktok by dance dalam program Jalin Nusantara.

"Adapun kegiatan yang sudah dilakukan saat ini yaitu dengan kelas belajar kepada pelaku usaha (UMKM) desa wisata dan sudah terlaksana sebanyak 24 kali pertemuan dengan topik literasi bisnis yang bertanggung jawab, literasi keuangan, dan literasi digital," terang Jojor Paima Siahaan. 


Lebih lanjut kata Jojor, bisnis yang bertanggung jawab adalah saat pelaku UMKM mampu menerapkan penyetaraan gender dan memiliki legalitas usaha seperti NIB dan NPWP sehingga para pelaku UMKM mempunyai bukti dan sah secara hukum sehingga para pelaku mampu mempertanggungjawabkan bisnis yang sedang mereka jalani.

"Literasi keuangan para pelaku UMKM mampu membangun hubungan dengan pelanggan, mampu membuat form survey untuk mengetahui sejauh mana pelanggan puas oleh pelayanan atau produk mereka. Juga pelaku mampu melakukan perhitungan HPP dan BEP sehingga mengetahui apakah bisnis yang mereka jalankan sudah mendapatkan keuntungan atau tidak,"jelasnya.

Selain itu, Jojor menjelaskan, para pelaku juga dapat menggunakan QRIS sebagai media transaksi sehingga tidak perlu menggunakan uang cash dan tidak repot mencari uang pecah untuk kembalian. Sedangkan digital mengajari para pelaku UMKM bagaimana bertransformasi ke era digital dan mampu memanfaatkan digital sebagai tools untuk meningkatkan penjualan baik itu membuat marketplace dan memasarkannya langsung. 

Selain pengembangan kapasitas dengan kelas belajar PESADA bersama PPSW tetap memotivasi pelaku usaha dan mendampingi untuk promosi, pengurusan legalisasi usaha seperti NIB dan NPWP.

"Perempuan sebagai pelaku usaha juga menyampaikan persoalan yang dihadapi terkait pemasaran produk yang sehari-hari tidak sesuai dengan harapan sehingga perlu peningkatan kapasitas termasuk cara mengelola  aplikasi  Tiktok untuk meningkatkan promosi produk sehingga banyak dikenal oleh masyarakat umum," kata Jojor Paima Siahaan.

Kepala Desa Lumban Bulbul Melva Panjaitan, mengatakan sangat mengapresiasi dan menyampaikan rasa terima kasih atas kegiatan kelas belajar kepada pelaku UMKM desa wisata yang sudah terlaksana selama 4 bulan ini oleh PESADA.

"Kami berharap kepada peserta agar kiranya dapat menerapkan ataupun menggunakan ilmu yang diperoleh dari PESADA, dimana ilmu tersebut begitu berharga yang dapat meningkatkan perekonomian, mempromosikan usahanya di market place dan program ini tidak sampai disini saja, adanya keberlanjutan  di Desa Lumban Bulbul. Program seperti ini kami sangat menyambutnya dengan baik," ucap Melva Panjaitan.

Ia menyampaikan bahwa untuk memajukan desa wisata itu perlunya Sumber Daya Manusia (SDM) harus dibenahi  dan memahami apa itu tujuan pariwisata dengan melalui kegiatan seperti ini, dan dipraktekkan ke usahanya masing -masing dan umkm lainnya dapat diajarin dalam digitalisasi oleh peserta belajar.


Salah seorang peserta, Lisfahmi Sianturi, mengaku setelah adanya pembelajaran dari PESADA ini, sekarang para pelaku UMKM dapat memiliki legalitas usahanya, dapat menggunakan aplikasi e-warung dalam usahanya, mempromosikan usaha di media sosial dan market place lainnya.


"Setelah adanya pembelajaran dari PESADA ini, sekarang saya mengerti tentang tiktok, tambah wawasan tentang IT, mengetahui gender, homestay semakin meningkat , sudah ada geogle map sehingga memudahkan pengunjung," ucap Lisfahmi Sianturi.

Selanjutnya,Wiwi Silaen, selaku trainer kelas pembelajaran tersebut mengaku sangat senang sekali karena dapat berbaur dengan  pelaku UMKM Desa Lumban Bulbul dan juga menjadi pengalaman pertamanya jadi seorang trainer. Selain saya trainer, ada Endang Aritonang yang juga kader dari PESADA. 


"Harapan kami trainer, setelah diadakannya program ini, UMKM Desa Lumban Bulbul akan semakin baik, dapat mempromosikan usahaya di market place, dan dapat berbagai ilmu dengan pelaku usaha yang lainnya," tutur Wiwi Silaen. (OS)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini