TOBA| Kamis, 16 November 2023 menjelang terik, sekira pukul 11.00 WIB, jenazah Letjend (Purn) DR. TB. Silalahi, SH dibawa dengan ambulance menuju tempat yang pernah dia tunjuk itu, Hall Of Silence. Diiringi mobil pengawal, ambulance yang membawa jenazah mantan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada Kabinet Pembangunan VI, era periode terakhir Soeharto, dihormat oleh ratusan siswa-siswi Yayasan TB Soposurung yang berbaris disepanjang jalan menuju tempat peristirahatannya yang terakhir.
"Banyak orang foto-foto di situ, enggak tahu orang itu kalau itu kuburanku," begitu kata Letjend (Purn) TB. Silalahi dengan tawa yang menggelegar pada suatu malam beberapa tahun silam di Cafetaria yang ada di kompleks Museum TB Center, Balige, Kabupaten Toba, sambil menunjuk arah utara di kompleks itu, Hall Of Silence.
TB Silalahi, begitu dia akrab disapa. Lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara pada 17 April 1938. TB Silalahi merupakan lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) tahun 1961. Jabatan terakhirnya di militer adalah Asisten I Kasad dengan pangkat Mayor Jenderal, tahun 1988. Selanjutnya beliau dikaryakan sebagai Sekjen Departemen Pertambangan dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (1993—1998).
Dari pengakuan Rina Ginting, wartawan yang melekat mendampingi beliau sejak tahun 1986, TB. Silalahi sudah rutin control kesehatan bahkan sebelum pandemi covid. Saat covid melanda, TB Silalahi nyaris tak pernah muncul di hadapan publik demi menjaga kesehatannya. Tetapi diusia yang semakin menua, beliau tak mampu lagi melawan sakitnya. Senin 13 November 2023, TB. Silalahi masih menikmati makan siang dan kemudian istirahat seperti biasa. Hingga sore hari, beliau tak kunjung keluar dari kamar hingga akhirnya dibanguni oleh ajudan. Saat itu kondisi beliau tak lagi seperti biasa dan selanjutnya dilarikan ke RS Medistra. Sayangnya, tim dokter tak mampu berbuat banyak. Pukul 20.19 WIB dokter menyatakan tokoh kebanggaan batak itu meninggal dunia. "Beliau meninggal dunia karena sakit, pukul 20.19 WIB, Senin 13 November 2023," kata Rina Ginting di Cafetaria, Musem TB Center, di Balige, Kamis (16/11/2023) pagi.
Upacara pemakaman TB. Silalahi dipimpin langsung oleh Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I, Laksamana Madya TNI Agus Hariadi, M. Han. Jenderal bintang tiga itu memimpin langsung penghormatan terakhir untuk jenazah TB. Silalahi.
Usai upacara pemakaman, Bupati Toba, Poltak Sitorus bersama sejumlah pejabat daerah menyampaikan ucapan duka bagi keluarga yang ditinggalkan.
"Kami atas nama Pemerintah Kabupaten dan seluruh masyarakat Toba turut berduka atas kepergian Bapak, Oppung yang kita cintai ini," katanya.
Tidak hanya menyampaikan ucapan duka, Poltak Sitorus juga menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada TB. Silalahi dan keluarga atas jasa dan kontribusi beliau untuk bangsa, terkhusus untuk Kabupaten Toba.
"Terimakasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan atas jasa Bapak TB. Silalahi untuk bangsa ini, untuk Kabupaten Toba. Semoga keluarga yang ditinggalkan dapat melanjutkan cita-cita beliau," kata Poltak Sitorus dengan raut wajah sedih.
TB. Silalahi telah mempersiapkan pemakamannya sendiri sejak jauh hari. Saat pemerintah meminta agar dimakamkan di Kalibata, keluarga tidak bersedia karena wasiat beliau yang ingin dimakamkan di Bona Pasogit. Ada banyak jejak kebaikan yang sebelumnya telah beliau tancapkan di Toba, terutama pendirian Yayasan TB Soposurung. Yayasan ini bahkan menggratiskan biaya pendidikan selama 15 tahun pertama. Belum lagi dengan pendirian Musem TB Center dan Hotel Ompu Herti yang menjadi pioner hotel berklas wahid di Toba. Semua itu menjadi bukti kecintaan TB. Silalahi terhadap pendidikan, budaya dan kemajuan pariwisata di kampung halamannya.
Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, mantan Panglima TNI yang hadir pada upacara pemakaman beliau dengan tegas mengatakan bahwa TB. Silalahi adalah gurunya para jenderal era sekarang ini. "Beliau adalah tokoh bangsa, negarawan. Beliau adalah gurunya para jenderal, sebab banyak jenderal yang masih aktif sekarang merupakan murid beliau. Beliau juga tidak hanya berkarya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri," kenang Gatot Nurmantyo menceritakan sosok TB. Silalahi.
Gatot menambahkan, TB. Silalahi bukan hanya seorang guru, namun juga seorang perencana yang sangat luar biasa. "Ini contohnya, beliau bahkan sudah merencanakan tempat pemakamannya," kata Gatot menambahkan.
Hasil pantauan ribuan pelayat dari berbagai kalangan tokoh, pejabat, siswa SMA Negeri 2 dan Asrama Yayasan TB Soposurung serta alumni serta kerabat hingga masyarakat mengikuti prosesi pemakaman tokoh militer nasional i dan pelopor sekolah unggulan di Kabupaten Toba ini. (OS/MC Toba)