ACEH TIMUR I Zulkifli alias anak Syuhada tokoh muda Pante Bidari, Aceh Timur mendesak rekanan pemenang tender proyek jalan Inpres Jalan Daerah (IJD) tahun 2023 section 2 Lhok Nibong - Alue Mirah - Pante Labu, segera dipercepat.
Menurutnya, jika tidak dipercepat proyek yang dikerjakan PT Koeta Radja sesuai ketentuan di khawatirkan proyek tersebut berpotensi gagal.
" Karena sampai saat ini pada titik nol saja belum dimulai pekerjaan, jangankan untuk penimbunan, pembersihan badan jalan (skriping) saja belum, kata Zulkifli di sebuah Cafe Pante Bidari, Selasa (19/9/2023).
Belum dimulainya pekerjaan tersebut, Zulkifli mempertanyakan alasan pihak PT Koeta Radja.
"Apakah ada kendala di lapangan, atau pihak perusahaan tidak punya kemampuan dalam hal itu, tanya Zulkifli.
Tokoh muda yang juga aktivis sosial Aceh Timur ini juga mempertanyakan alasan PT Koeta Radja yang belum selesai melakukan pembersihan, apalagi pemasangan urpil, agregat B dan A, ada apa sebenarnya dengan PT Koeta Radja ini, bila memang mereka tidak mampu, libatkan pihak ke atau vendor lokal untuk mempercepat pekerjaan, kata Zulkifli yang juga ketua PPWI Aceh Timur.
Lebih Lanjut Aneuk Syuhada mengatakan, pekerjaan di section 1 sudah dimulai penimbunan bes B sejak 2 minggu lalu. "Saya lihat, pada section 1 mulai dikerjakan oleh PT Bohana Jaya Nusantara, begitu juga di proyek IJD di Kuala Simpang Ulim yang dikerjakan oleh PT Mon Mata Raya. Sedangkan pekerjaan yang dimenangkan oleh PT Koeta Radja belum terlihat pekerjaan nya, ada apa ini, tanya Aneuk Syuhada.
"Padahal masa kontrak berakhir pada Desember nanti, sudah pasti akan terkendala musim hujan, bahkan publik tahu kalau pedalaman Pante Bidari dikenal sebagai daerah langganan banjir, otomatis pekerjaan akan terhambat, masyarakat tidak bisa menikmati manfaat, imbuh nya.
Dirinya khawatir, bila proyek ini tidak selesai tepat waktu, maka kami sebagai masayarakat penerima manfaat sangat kecewa terhadap rekanan pelaksananya, karena jalan aspal ini impian dan harapan masyarakat pedalaman, bahkan kami pernah berdemo dan Memblokir jalan, agar mendapatkan perhatian pemerintah untuk infrastruktur jalan yang layak, tidak tertutup kemungkinan kami akan berdemo PT Koeta Radja bila tidak mempercepat pekerjaan jalan tersebut.
Kami mendesak pihak balai Sumatra wilayah 1 untuk menegur pihak PT Koeta Radja untuk mempercepat pekerjaan, pihak balai jangan hanya diam saja disaat PT koeta Radja tidak becus dalam melaksanakan pekerjaan yang sudah dimenangkannya, bila mereka tidak mampu dalam bekerja blacklist saja perusahaannya dari e katalog, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak.
Terakhir tokoh muda pante bidari juga mengingatkan pihak rekanan, agar dalam pekerjaannya benar benar mengutamakan kualitas.
"Kita juga minta rekanan tidak kerjakan proyek jalan asal-asalan, jangan demi meraup untung besar, tanpa memikirkan kualitas pekerjaan," tegas Zulkifli Aneuk Syuhada. (Alman/ed)