Sosper Trantibum di Binjai, Warga Keluhkan Aksi Geng Motor dan Begal Ke Rudi Rangkuti

Sebarkan:
Teks foto: Anggota DPRD Sumut Rudi Alfahri Rangkuti saat mensosialisasikan Perda peraturan tentang ketentaraan dan ketertiban umum.

BINJAI | Anggota DPRD Sumut Rudi Alfahri Rangkuti menggelar sosialisasi perda (Sosper) tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) di Kelurahan Jatinegara, Binjai, Sabtu (8/7/2023).

Berbagai masukkan dan keluhan disampaikan masyarakat kepada Rudi Alfahri Rangkuti pada saat Sosper yang menghadirkan narasumber Dosen Fakultas Hukum UISU, Syarifuddin.

Masyarakat mengeluhkan aksi geng motor yang melakukan konvoi keliling dengan membawa senjata tajam dan begal sehingga sangat meresahkan warga keluar rumah di malam hari.

Selain itu, warga juga mengeluhkan maraknya aksi pencurian, tersumbatnya jalur drainase sehingga mengakibatkan banjir dan koperasi simpan pinjam yang menjamur membuat masyarakat terlilit hutang.

Menanggapi apa yang disampaikan warga, Rudi Alfahri Rangkuti mengatakan terkait persoalan-persoalan geng motor dan begal yang meresahkan masyarakat, DPRD Sumut telah melakukan koordinasi dengan aparat penegak hukum Polda Sumut.

"Kita sudah meminta agar melakukan patroli-patroli secara teratur di jam-jam rawan, jangan hanya tebar pesona ambil gambar setelah itu lapor sama pimpinan sudah melakukan patroli," katanya.

Rudi Rangkuti meyakini jika patroli dilakukan rutin oleh pihak kepolisian geng motor dan begal akan merasa takut dengan keberadaan polisi di tengah-tengah masyarakat, karena kebanyakan mereka merupakan anak-anak SMP dan SMA yang kemungkinan dipromotori oleh oknum tidak bertanggungjawab.

"Kalau polisi melakukan patroli mulai dari jam 11 malam sampai dengan jam tiga pagi, saya rasa tidak ada lagi geng motor dan begal di Kota Binjai," ucapnya.

Terkait koperasi yang menawarkan pinjaman sehingg membuat warga terlilit hutang, Rudi Rangkuti mengatakan perlu peran serta masyarakat untuk menolak kehadiran mereka.

"Maraknya aksi pencurian, karena besi-besi yang dicuri nantinya kemungkinan diganti dengan paket sabu di lokasi pinggiran kota Binjai. Terkait pipa air bersih yang berada di dalam drainase sehingga membuat aliran drainase tidak lancar, nantinya akan disampaikan dengan Pemerintah Kota Binjai," pungkasnya.(Ml/Ism).

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini