Aksi Massa Singkuang I Berlanjut, Datangi Kantor Bupati Madina Bawa Kertas Bertulisan

Sebarkan:

 

Massa aksi Singkuang I dari kaum ibu mendatangi kantor bupati Kamis (8/6) sore, membawakan sejumlah kertas bertulisan. (Sahrul) 

MANDAILING NATAL| Aksi massa Singkuang I masih terus berlanjut, pada Kamis (8/6) sore. Puluhan kaum ibu datang dengan membawa kertas bertulisan. Mereka duduk di pintu masuk kantor Bupati Madina. 

Pantauan, aksi yang dilakukan berbeda dengan Rabu (7/6) kemarin, saat di gedung DPRD dan di hadapan Bupati dan Wakil Bupati Madina. Aksi dilakukan tanpa orasi dan hanya membawa sejumlah kertas bertulisan yang dipegang masing-masing peserta aksi. 

Sejumlah kertas bertulisan itu antara lain; Surat Cinta Untuk Bupati, Pak Bupati Yang Baik Hati, Kami Butuh Tanda Tangan Kebijakanmu, Dengarkan Jeritan Hati Kami, Rakyat Memohon 300 Ha saja, Tuntaskan Hak Kami dari PT RPR 300/Ha dan tulisan-tulisan lainnya.

Salah satu perwakilan peserta aksi, Masnur Nasution mengatakan, aksi dilakukan terkait meminta kepada Bupati Madina agar 300 H kebun plasma di dalam HGU perusahan dapat terpenuhi. 

"Kalau 200 gak mau kami Pak, kami minta 300 di dalam, selebihnya baru di luar, karena itu hak kami Pak," katanya. 

Menurut ibu yang sudah berusia paruh baya itu, bila tuntutan 300 H di dalam HGU perusahan belum dipenuhi, maka mereka tak akan menghentikan aksi itu. 

"Kami mau minta tolong ke Pak Bupati, kami ini masyarakat bapak nya, sekian lama kami sudah (memperjuangkan) nya, tolong kami Pak Bupati. Bapak sudah lama menjabat dan baru ini kami minta tolong pak, masak kami diginiin pak," ujarnya. 

Pihak Pemkab yang dipimpin Asisten I saat menemui massa aksi. (Sahrul) 
Tak berapa lama massa aksi pun ditemui oleh Asisten I Sahnan Pasaribu, Kadis Koperasi Muktar Afandi, Kadis Perizinan Faisal dan Kasatpol PP Yuri Andri. 

Sahnan memberikan penjelasan kepada massa aksi terkait upaya yang telah dilakukan Pemkab Madina dan meminta agar diberikan waktu. 

Namun, massa saat itu terus menyampaikan penolakan dan meminta kepastian tuntutan mereka kapan terpenuhi. 

Hingga berita ini dikirim, terlihat perwakilan Pemkab Madina masih melakukan dialog dengan massa aksi. 

Sementara itu, Ketua Koperasi Produsen Hasil Sawit Bersama (KP-HSB) Desa Singkuang I, Sapihuddin Tampubolon menjelaskan, pada intinya kehadiran mereka ke Gedung DPRD dan Pemkab Madina untuk menyampaikan aspirasi bahwa yang diberikan pihak perusahan sebanyak 200 Ha di dalam HGU, belum sesuai dengan tuntutan masyarakat. 

"Setidaknya, seminimal-minimalnya 300 lah dari HGU, dan sisanya kita cari di luar bersama. Sebelum itu didapatkan, masyarakat tidak akan pernah merasa puas dan akan terus memperjuangkan hak-haknya," katanya, Kamis (8/6). 

Dia mengatakan masyarakat akan terus menyuarakan tuntutan sebanyak 300 H di dalam HGU perusahan ke kantor Bupati Madina. Bahkan, tak tertutup kemungkinan kata dia, masyarakat akan menginap di kantor itu. 

"Yang jelas masyarakat akan terus menyuarakan 300 Ha dan bisa jadi masyarakat akan menginap di kantor bupati Madina," ujarnya. (rul) 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini