MEDAN | Tim cabang olahraga (Cabor) balap sepeda target 9 medali emas di perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut mendatang. Saat ini, 6 atlet balap sepeda tengah menjalani Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) PON.
Target tersebut diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan dan Prestasi (Binpres) Pengprov Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Sumut di Posko Publikasi PON XXI/2024 Kantor Dispora Sumut Jalan Williem Iskandar, Rabu 31 Mei 2023. Ada pun nomor balap sepeda yang diperlombakan di PON 2024 mendatang sebanyak 17 nomor.
"Kami memohonkan doa dan dukungan dan berharap balap sepeda mencapai target yaitu harus bisa memiliki setengah medali dari seluruh dari nomor yang diperlombakan," ucap Chairul Azmi didampingi Wakabid Binpres, Rino Subakti.
"Target banyak medali yang ditargetkan untuk PON 2024. Insyaallah balap sepeda mampu meraih 9 emas, 3 perak dan 2 perunggu. Ada 17 nomor perlombaan dan Pengprov ISSI tidak bisa bandingkan hasil prestasi PON Papua karena gagal dilaksanakan di sana," jelas Chairul Azmi.
Ada pun ke-6 atlet yang kini masuk dalam Pelatda PON 2024, yakni, M Ibnu Aulia Rusyid (BMX Cross - Asahan), M Alfauzan (BMX Cross - Medan), M Reza Maulana (MTB XC - Binjai), Dara Latifah (MTB XC - Medan), Ahmad Fahreza (Road Race - Medan) dan Wira Aditia (Road Race - Deliserdang). Sedangkan pelatih, Arden Nasution (BMX Cross - Tebingtinggi), Husaini Azhari Pane (MTB XC -Medan) dan Irwansyah (Road Race -Medan).
"Kami akan mengajukan penambahan atlet dan pelatih lagi. Untuk atlet 6 orang, jadi total 12 atlet. Sedangkan penambahan pelatih 3 orang, menjadi 6 pelatih," jelas Chairul Azmi soal kekuatan balap sepeda Sumut di PON 2024.
Soal pesaing, Chairul Azmi membeberkan jika Jawa Tengah dan Jawa Barat masih mendominasi prestasi balap sepeda Tanah Air. Ditambah Kalimantan Timur untuk kekuatan di luar Pulau Jawa. Pihaknya pun telah menyiapkan program untuk
"Jawa Timur dan Jawa Barat lawan berat dan harus diwanti. Luar Jawa, Kaltim. Dari segi MTB dan BMX Cross. Kami sudah mapping peta kekuatan balap sepeda dan yang ada pada kami. Kami lalukan gebrakan, agar tidak tertinggal dengan balap sepeda di Jawa," jelasnya
Soal kendala yang dihadapi ISSI Sumut, Chairul Azmi hal yang sama dihadapi dengan cabor lain, yakni, sarana dan prasarana. Katanya, tahun lalu ISSI Sumut tak mendapatkan bantuan perlengkapan dari KONI Sumut karena terkendala pandemi Covid-19.
"Segi peralatan dan perlengkapan tahun lalu ISSI tidak mendapatkan bantuan perlengkapan dari KONI Sumut karena angka yang diminta terlalu besar. Karena harga sepeda saat itu luar biasa. Kami berharap tahun ini ISSI dapat bantuan dari KONI Sumut dan dari Dispora," sebut Chairul Azmi.
"Kami juga butuh venue minta dibuatkan trek BMX Cross. Sesuai SK Gubernur itu venue di Cadika. Namun pembangunannya simpang siur," beber Chairul Azmi.
Sedangkan Pengawas Pendamping (Wasping) dari KONI Sumut, Rambe Tarigan mengatakan, bila target yang diusung balap sepeda optimis mampu terpenuhi. Hal ini melihat kemampuan para atlet dan prestasi yang sudah diraih. Seperti Dara Latifah berhasil meraih 2 medali emas di SEA Games 2023 Kamboja.
"Balap sepeda sudah ada bibit yang memberikan prestasi bagi Sumut. Atlet banyak, tinggal pembinaan yang harus kita pertajam dan intens. Dan harapan kita, tentunya balap sepeda ini juga memberikan prestasi terbaik dengan meraih emas di PON 2024," tuturnya.
Katanya, regenerasi atlet balap sepeda cukup baik. Hal ini memiliki dari banyaknya atlet usia dini yang berani bersaing meski usia belum mencukupi mengikuti kejuaraan.
"Dan atlet-atlet balap sepeda ini juga sudah banyak yang meraih prestasi seperti di Banda Aceh dan Padang. Bahkan ada yang umurnya belum mencukupi, tapi berani tampil dan meraih prestasi," pungkasnya. (ka)