MEDAN | Proyek perbaikan jalan di Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan disoal. Pasalnya, pengerjaannya tanpa memasang plank proyek.
Pantauan wartawan di lapangan, Selasa (1/11/2022), saat pengerjaan tampak Lurah dan Kepala Lingkungan di lokasi.
Lurah Kwala Bekala, Muhammad Yuda Prastya saat dikonfirmasi terkait tidak dipasangnya plang papan nama proyek mengarahkan awak media bertanya kepada Wagiman yang mengaku sebagai Pengawas Lapangan .
Lurah menambahkan adanya perintah pembangunan jalan dan uniknya, namun ia tidak mengetahui sumber pembiayaan proyek tersebut.
“Kalau soal plang proyek, saya kurang paham, intinya bukan proyek dana Kelurahan. Setahu saya, ini merupakan proyek dari dinas PU Kota Medan”. ungkap Wagiman.
Wagiman didampingi Lurah mengatakan bahwa tidak setiap proyek harus memasang papan nama informasi proyek.
“Saya kurang paham, silahkan bapak konfirmasi ke Dinas PU kota Medan terkait pekerjaan ini,” tambahnya.
Proyek tanpa ada papan plank proyek merupakan sebuah pelanggaran karena tidak sesuai dengan amanat Undang – Undang dan peraturan lainnya.
Pelanggaran yang dimaksud yakni Undang – Undang (UU) nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 70 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Perpres nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Di tempat terpisah, pengamat sosial masyarakat Romi Pasaribu yang juga merupakan Ketua Relawan Indonesia Kerja ( RIK ) Kecamatan Medan Johor mengungkapkan kekesalannya terhadap proyek tanpa menggunakan plang nama di Kwala Bekala tersebut.
Hal ini perlu diklarifikasi, apakah ini ada unsur kesengajaan baik dari pihak Dinas PU maupun rekanan (kontraktor).
"Saya minta kepada Wali Kota Medan agar cermat menyikapi sekecil apapun persoalan yang ditemukan masyarkat, karena proyek ini berasal dari uang rakyat. Harus ada sanksi, jika ini benar adanya unsur kesengajaan,” tukas Romi.(ka)
