Jalan Provinsi Menuju Kota Minyak Pangkalan Susu Sangat Memprihatinkan Terkesan Terlupakan

Sebarkan:

 



Teks Foto: Badan jalan rusak parah diwarnai lubang-lubang tergenang air di Jalimsum Kelurahan Beras Basah, menuju "kota minyak" Pangkalansusu Langkat, foto direkam, Selasa (1/11/2022). ls/metro online ,co. 


LANGKAT  Belasan tahun Infrastruktur Jalan Provinsi menuju "kota minyak" Pangkalansusu, Kab Langkat, terkesan dibiarkan atau yang lebih tepat dengan kata "terlupakan" dalam kondisi kupak kapik.

Jalan yang rusak parah tak jauh dari eks Kantor Polsek Pangkalan Susu. Kini kondisi jalan memperihatinkan. Banyak lubang tergenang air hujan sehingga menyulitkan para pejalan kaki dan pengendara sepedamotor.

Badan jalan yang berlubang-lubang-tergenang air membuat para pengendara khusunya sepedamotor terpaksa ekstra hati-hati saat melintas dan berpapasan sesama pengemudi, jika tidak ingin sepatu atau celana yang dikenakan jorok dan basah akibat percikan air bercampur lumpur, sesuai pantauan Metro Online, Selasa (1/11/2022) pagi.

Beberapa kali sudah manajamen perusahaan yang ada di Kecamatan Pangkalan Susu, seperti Pertamina Gasdom, Pertamina Hulu Rokan di Pangkalan Susu, PLTU Pangkalan Susu telah berupaya menimbun ruas jalan yang rusak dengan material sirtu, tapi tak dapat bertahan lama, lagi lagi permukaan jalan hancur lagi seperti yang terjadi saat ini.

Semetara pihak terkait dari Pemvropsu, kalau pun melakukan perbaikan jalan, itu hanya tambal sulam. "Selama belasan tahun badan jalan diperkirakan sepanjang 2 kilo meter di Jalinsum Kelurahan Beras Basah, itu hanya dengan perbaikan aspal tambal sulam," ujar Chairuddin (54), warga Pangkalan Susu kepada Metro Online, Selasa (1/11).

Padahal, lanjutnya, jalan Provinsi itu setiap hari dilintasi mencapai ratusan mobil berat milik Pertamina Gasdom, Pertamina PHR, Aspal Curah, dan yang lainnya." Empat puluh tahun lebih sudah jalan rusak diperkirakan sepanjang dua kilo meter itu tak pernah diaspal hotmix secara permanen, ungkapnya.

Dia mengaku heran, dan tak habis pikir, kenapa dinas terkait tidak melakukan pengaspalan secara permanen, perbaikan jalan hanya tambal sulam saja, ujarnya dengan nada kesal.

Padahal, kata dia, kontribusi dari sejumlah perusahaan yang ada di Kecamatan Pangkalan Susu cukup besar ke kas pemerintah daerah hasil pajak dan pendapatan bagi hasil dari Pertamina Pangkalan Susu, Gasdom, PLTU dan perusahaan BUMD seperti perkebunan, dan lainnya. 

Tetapi kenapa kemudian infrastrukur jalan itu tak kunjung diperbaiki secara permanen, itu yang menjadi pertanyaan kita. "Kecamatan Pangkalan Susu merupakan salah satu kecamatan penyumbang dana terbesar melalui hasil pajak dan bagi hasil pendapatan asli daerah (PAD) di Sumatera Utara," terangnya.

Apalagi disaat musim hujan seperti sekarang ini, ruas jalan menjadi licin serta berlumpur. Sementara musim kemarau, ruas jalan mengeluarkan debu tebal sehingga berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat, juga para pengendara saat melintasi jalan tersebut, ucap Chairuddin.(ls/lkt1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini