Menuju Polri Presisi, Polisi yang Tak Lagi Ditakuti Orang Kampung

Sebarkan:

Giat Sepeda Gembira dan Senam Bersama dalam rangka memeriahkan Hari Bhayangkara ke-76 Polres Madina. 

MANDAILING NATAL | Kepolisian Republik Indonesia sebentar lagi memasuki usia ke-76 tahun. Hari Bhayangkara atau hari lahirnya Polri diperingati setiap tanggal 1 Juli.

Serangkaian kegiatan dalam menyambut HUT Bhayangkara ke-76 kini pun sudah mulai disemarakkan di berbagai jajaran tingkat Polda maupun Polres. 

HUT Bhayangkara ke-76 di tahun 2022 ini bakal mengangkat tema 'Dengan Semangat Presisi Polri Siap Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural Untuk Mewujudkan Indonesia Tangguh-Indonesia Tumbuh'.

Institusi kepolisian mulai berbenah dan berubah total. Mulai dari hal kinerja sampai ke dasar pelayanan publik. Penulis memulai dengan mengutip apa yang pernah disampaikan oleh Eks Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Tito pernah menyampaikan berdasarkan survei tingkat kepercayaan masyarakat pada tahun 2016 lalu bahwa Polri kerap berada di urutan terendah. 

Menurut Tito, penyebabnya saat itu adalah kinerja Polri yang dianggap masih belum maksimal, terutama dalam hal profesionalisme.

Selain itu, mengenai penanganan hukum yang berbelit-belit, pemerasan, rekayasa kasus, layanan publik yang masih belum optimal, serta sistem pelaporan berbasis IT yang masih minim.

"Kecepatan untuk merespons panggilan masyarakat untuk minta bantuan lamban. Kalau ada yang berdasi dilayani, masyarakat bersandal jepit didiamkan," kata mantan Kapolda Papua itu, dikutip oleh penulis dari edisi terbitan Kompas pada Kamis (18/8/2016). 

Persoalan yang diutarakan oleh Eks Kapolri itu juga dirasakan oleh orang kampung. Penulis dalam tulisan ini memakai istilah orang kampung, yang artinya masyarakat yang tinggal di perkampungan khususnya di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara. 

Penulis yang juga berdomisili di Kabupaten Madina beberapa kali pernah menerima keluhan dari orang kampung terkait tindakan oknum-oknum polisi yang arogan, hingga soal penyelesaian kasus yang dianggap berbelit-belit. 

Bahkan, orang kampung dulunya kerap merasa takut bila bertemu langsung dengan polisi. Di sisi lain, mereka menganggap kalau polisi itu menakutkan, yang hanya tugasnya menangkap dan memenjarakan. 

Anggapan-anggapan itu pun perlahan berubah. Institusi kepolisian berubah total. Di era saat ini polisi tak lagi jadi sosok yang 'ditakuti'. 

Bhabinkamtibmas Garda Terdepan 

Dulu, dari amatan penulis, polisi amat jarang ke kampung untuk bertemu, berbaur dengan lapisan masyarakat. Polisi dianggap orang kampung kalau masuk kampung hanya ingin menangkap seorang target operasi (to) dari pelaku bandar judi atau penyalahgunaan narkoba. 

Kini, polisi sudah tampak terbiasa berbaur dengan masyarakat. Baik saat di warung kopi dan menghadiri sejumlah kegiatan-kegiatan masyarakat di perkampungan. 

Personel polisi yang bertugas di satuan Bhabinkamtibmas menjadi sosok garda terdepan untuk kembali membangun citra positif kepolisian di tengah-tengah lapisan masyarakat khususnya yang tinggal di perkampungan. 

Dari catatan penulis, beberapa personel polisi Bhabinkamtibmas yang cukup familiar bagi orang kampung di jajaran Polres Madina Polda Sumut antara lain ; Bripka Irwansyah Hasibuan, Brigadir Yusron Pandiangan, Bripka Timbul Rahayu, Bripka Fadli Hasyim Harahap dan personel lainnya. 

Para personel Bhabinkamtibnas ini melakukan berbagai cara untuk bisa menjalin keakraban dengan masyarakat khususnya di wilayah binaannya masing-masing. Sehingga, mereka mudah menyampaikan pesan sosialisasi mengenai berbagai hal. Seperti, mengajak masyarakat hidup sehat dan menerapkan protokol kesehatan di tengah merebaknya pandemi Covid-19. Dan memberi imbaun langsung mengenai hal yang melanggar dan melawan hukum hingga menjaga kekondusifan. 

Selain itu, program-program yang dilakukan institusi kepolisian belakangan juga sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara langsung. 

Penulis mengambil contoh program yang dilakukan oleh jajaran kepolisian di Mapolres Madina. Salah satunya, adanya program Safari Jumat yang membantu orang-orang yang membutuhkan.

Aplikasi Mangalapor Pak Kapolres

Di era digitalisasi ini, menuju Tranformasi Polri yang Presisi juga menjadi konsep yang diaktualisasikan oleh Kapolres Madina AKBP Muhammad Reza Chairul AS dalam arah pelayanannya terhadap masyarakat. 

Kapolres Madina yang dikenal masyarakat setempat sosok yang religius ini membuat satu aplikasi untuk memudahkan pelayanan bagi masyarakat. Aplikasi tersebut diberi nama Mangalapor Pak Kapolres. 

Masyarakat hanya perlu mendonwload aplikasi itu lewat HP. Seterusnya, masyarakat bakal bisa melaporkan segala hal gangguan kamtibmas yang terjadi di wilayahnya masing-masing. 

Aplikasi itu langsung dimotori dan dipegang langsung oleh Kapolres yang dikenal masyarakat sosok yang kerap muadzin di berbagai masjid yang disinggahinya. 

Masyarakat juga bisa melaporkan bila melihat ataupun mengalami tindakan dari anggota polisi yang melanggar kode etik, khususnya yang bertugas di jajaran Mapolres Madina. 

AKBP Reza mengatakan bahwa aplikasi Mangalapor Pak Kapolres terhubung secara langsung ke ponselnya. Laporan yang disampaikan masyarakat juga bakal dilihat langsung olehnya. 

Program-program pelayanan masyarakat yang seperti ini tentu sangat positif dan suatu kemajuan dalam institusi kepolisian. 

Masyarakat atau orang kampung yang dulunya menganggap polisi sebagai sosok menakutkan, dengan sendirinya stigma negatif itu bakal tenggelam. Masyarakat lambat-laun akan merasakan kehadiran institusi kepolisian dalam setiap aktivitasnya sehari-hari. 

Di era kepimimpinan Kapolri Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian juga semakin membaik. 

Kapolri mengusung konsep Transformasi Polri yang Presisi. Yaitu, Prediktif, Responsibilitas, Transparansi, Berkeadilan. 

Kapolri Listyo Sigit Prabowo menerangkan, bahwa konsep yang diusungnya merupakan lanjutan dari konsep Profesional, Modren dan Terpercaya (Promoter). 

Konsep Transformasi Polri yang Presisi dari Kapolri juga diimplementasikan Kapolda Sumut Irjen Pol Drs R Z Panca Putra beserta Kapolres di wilayah Sumatera Utara dalam arah tindakan dan kebijakan pelayanannya. 

Pasca dilantik tahun 2021 lalu, Kapolda Irjen Pol Panca Putra sudah melakukan berbagai terobosan. Teranyar, Polda Sumut juga mendapat apresiasi dari anggota Komisi III DPR RI karena dianggap telah menjalankan presisi Polri dengan baik.

Demikian tulisan ini dimuat, penulis memohon maaf apabila ada kesilafan dan kekhilafan. Di akhir tulisan penulis tak lupa mengucapkan selamat HUT Bhayangkara ke-76 tahun 2022, kepada seluruh personel TNI-Polri di Republik Indonesia. 

(Transformasi Menuju Polri yang Presisi) 

Penulis : Sahrul Ramadan (Wartawan Kabupaten Mandailing Natal) 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini