Soal Suara Ledakan, PT SMGP Ngaku Belum Dapat Laporan

Sebarkan:

 

Warga Sibanggor Julu saat mendatangi lokasi Well Pad T Senin (14/3/2022) petang kemarin. Pada Selasa malam dikabarkan warga juga mendatangi lokasi Well Pad T dan Well Pad A pasca adanya suara ledakan.

MANDAILING NATAL | Hingga Rabu (16/3/2022) pukul 15.00 WIB, pihak PT SMGP melalui Corporate Communications@ksorka Yani Siskartika mengaku belum mendapatkan laporan soal suara ledakan yang terjadi pada Selasa (15/3/2022) malam, di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Madina.

"Sampai dengan saat ini kami belum mendapatkan laporan mengenai suara ledakan yang dimaksud," kata Yani Siskartika, lewat keterangan tertulisnya melalui pesan elekronik, ke Media ini, Rabu (16/3/2022).

Yani juga membenarkan soal pertemuan SMGP dengan masyarakat Desa Sibanggor Julu pada Senin 14 Maret 2022 lalu, yang berujung buntu.

Menurut dia, dalam rapat itu warga meminta penghentian operasional perusahaan dan menyampaikan tuntutan atas insiden Minggu 6 Maret lalu. 

"Tuntutan tersebut dalam bentuk kompensasi yang didasari dugaan paparan gas H2S dari uji sumur AAE-05 tanggal 6 Maret 2022 lalu," katanya.

Namun, Yani tak menjelaskan mengapa permintaan dan tuntutan warga itu tak dipenuhi oleh pihaknya.

Ia hanya menyebut bahwa SMGP terus berkoordinasi dengan pihak pemerintah setempat guna mencapai penyelesaian yang terbaik bagi masyarakat dan perusahaan.

"Saat ini proses investigasi sedang dilakukan oleh pihak EBTKE dan Kepolisian. Kami sangat berharap agar seluruh pihak untuk bisa menghormati proses investigasi ini beserta hasilnya," sebutnya.

Sebelumnya diberitakan, Warga Sibanggor Julu dikabarkan merasa terkejut dan panik akibat adanya suara ledakan yang berasal dari salah satu Well Pad milik PT SMGP di Desa Sibanggor Julu Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Madina, Selasa (15/3/2022) malam sekitar pukul 18.40 Wib. 

Informasi didapat, suara ledakan itu dikabarkan bersumber dari salah satu mesin turbin yang meledak dari salah satu lokasi Well Pad milik perusahaan panas bumi PT SMGP. 

"Ada memang saya dapat informasi dari warga, katanya ada yang meledak turbin, tapi saya masih di jalan ini belum tiba ke lokasi," kata Kades Sibanggor Julu Awaluddin, Selasa (15/3/2022) malam. 

Ia mengatakan, dari informasi yang ia peroleh bahwa akibat ledakan itu sebagian warganya panik dan kemudian langsung mendatangi lokasi Well Pad di Desa itu. 

"Karena suara ledakan itu warga mungkin merasa panik dan terkejut. Ada beberapa orang yang sampai turun ke lokasi Well Pad," katanya.

"Untuk turbin yang meledak itu saya belum dapat pastinya di Well Pad mana. Mereka bilangnya tadi di Well Pad A, tapi gak tau entah A berapa," ungkapnya. 

Awal menjelaskan bahwa akibat dari kejadian itu kondisi listrik di Desa Sibanggor Julu kini padam. 

"Akibatnya listrik padam, saat ini sedang diperbaiki oleh mereka katanya. Kalau kata warga tadi suaranya kuat, tapi gak tau kan cuma cerita ke saya," ujarnya. 

Menurut Awal, melihat dari kejadian yang sebelumnya yang pernah terjadi bahwa kalau turbin yang meledak biasanya tidak sampai akan menimbulkan kobaran api. 

"Sebelumnya pernah juga ledakan seperti ini, (dampaknya) mati lampu. Kalau turbin yang meledak biasanya tidak sampai menimbulkan api, tapi kalau suara ledakan itu sudah pasti," terangnya. 

Untuk kondisi saat ini, kata Awal, sebagian warganya masih ada yang di lokasi Well Pad PT SMGP. 

"Kabarnya masih ada sebagian yang di sana, sebagian ada yang teriak-teriak akibat dari kejadian itu. Saya juga tadi sudah komunikasikan ke mereka kalau tidak adanya dampaknya ke kita cukup kita waspada dan kita pantau, sambil menunggu informasinya nanti," katanya. 

Warga Sibanggor Julu Mukhlis Nasution juga membenarkan ada suara ledakan yang terdengar pada Selasa malam sekitar pukul 18.40 WIB. 

Ia juga menyebut bahwa saat ini sebagian warga masih berada di lokasi Well Pad A dan Well Pad T. 

"Iya betul, sebagian warga saat ini masih di Well Pad A dan T, buntut dari suara ledakan itu," kata dia saat dihubungi wartawan media ini melalui selularnya. 

Kapolsek Kotanopan Iptu Budi Sihombing yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp mengaku belum mengetahui informasi terkait kejadian tersebut. 

"Belum tahu," kata Iptu Budi ketika dikonfirmasi, Selasa malam sekitar pukul 20.48 WIB. 

Sementara, Manager Community Development and Community Relations PT SMGP Nina Gultom, yang coba dimintai tanggapannya melalui pesan WhatsApp soal kejadian tersebut juga belum merespon hingga berita ini dimuat. (SRL/Sahrul) 


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini