Aset Sejarah dan Cagar Budaya Terancam, IPM: Pemkab Madina Harus Bentuk Lembaga Pelestarian

Sebarkan:
Presiden IPM Tan Gozali Nasution. 

MANDAILING NATAL | Sejumlah aset dan cagar budaya warisan sejarah Kabupaten Mandailing Natal akan semakin terancam keberadaannya. Pasalnya, saat ini tak ada satu pun lembaga yang berfungsi untuk melestarikan. 

Oleh karena itu, Ikatan Pemuda Mandailing (IPM) berharap pemerintah Kabupaten Mandailing Natal membentuk suatu lembaga pelestarian dan perlindungan situs-situs sejarah dan cagar budaya. 

"Reruntuhan Candi Siwa Simangambat, Situs Padang Mardia, Patung Sangkalon Sipangan Anak Sipangan Boru, serta Bagas-bagas Godang, yang usianya sudah berabad. Ini harus dilindungi dan dilestarikan pemerintah setempat sebagai warisan sejarah dari daerah kita Mandailing Natal," kata Presiden IPM, Tan Gozali Nasution, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/8/2022). 

Selain itu, ujar Tan, banyak lagi cagar budaya maupun situs sejarah lainnya yang perlu kembali diinvetarisasi ulang oleh pemerintah daerah Kabupaten Mandailing Natal. IPM kata dia, juga mendorong diterbitkannya peraturan bupati maupun peraturan daerah (perda). 

"Kita sangat mendorong adanya peraturan bupati atau perda yang dibuat. Hal itu untuk melindungi situs-situs sejarah dan cagar budaya yang ada. Pemkab Madina juga harus membentuk suatu lembaga pelestarian dan perlindungan agar warisan sejarah daerah kita ini tak semakin terancam keberadaannya," tegasnya. 

Menurut Eks Ketua KNPI Madina itu, bila lembaga pelestarian dan perlindungan situs sejarah dan cagar budaya terbentuk, nantinya akan memudahkan generasi muda dalam mengenal jati diri. Selain itu juga memudahkan lembaga-lembaga pendidikan untuk melaksanakan pendidikan luar sekolah.

"Juga bagi daerah dalam merangkum peta wisata daerah Madina ini akan lebih mudah. Saat ini Kita sebenarnya sudah jauh tertinggal dalam hal ini, sebagai contoh saya sampaikan, bahwa di Belitung ada museum dari seorang penulis novel Laskar Pelangi Andrea Hirata. Padahal kan kita juga ada tokoh pendidikan, tokoh literasi Willem Iskander, tapi nyatanya hampir tidak ada sama sekali situs peninggalannya yang lestari, kecuali hanya sebagai nama jalan," imbuhnya, seraya berharap Museum Sastra Willem Iskander seharusnya juga ada di Kabupaten Mandailing Natal. (RI/SRH) 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini