FOTO BERSAMA : Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis, Sekretaris Chairul Azmi dan Wakil Ketua Yanto Pasaribu foto dengan dua pesanda putri yang lolos ke semifinal, Junita Malau dan Rosalinda Simanjuntak. Junita melaju ke final
PAPUA | Sumatera Utara (Sumut) menembus posisi 6 besar usai memastikan 2 medali emas dari arena wushu Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, Jumat (01/10/2021) pagi.
Dengan tambahan 2 emas, total Sumut mengoleksi 7 medali dengan rincian 2 emas, 3 perak dan 2 perunggu. Hingga pukul 16.00 WIB atau 18.00 WIT, DKI Jakarta masih memimpin klasemen sementara dengan 21 emas, 12 perak dan 13 perunggu. Menyusul Papua (17, 5, 10), Jawa Barat (9, 12, 20), Jawa Timur (8, 11, 6) dan Bali (4, 2, 6).
Keran medali emas Sumut dibuka Harris Horatius. Harris Horatius meraup poin tertinggi 9,70 di nomor nan gun, diakumulasikan dengan 9,45 dari nan quan. Ia mengalahkan mengalahkan wakil Jawa Timur William Ajinata yang harus puas dengan medali perak.
Medali perunggu nomor kombinasi tangan kosong dan toya putra itu jatuh ke Septiadi dari DKI Jakarta.
Di nomor kombinasi nan quan/nan dao putri, Juwita Niza Wasni kembali merebut supremasi tertinggi di pentas nasional. Peraih medali emas SEA Games 2017 itu langsung melakukan sujud syukur di pinggir lapangan setelah merebut akumulasi poin tertinggi 9,68/9,69.
Perak nomor tangan kosong/pedang itu jatuh ke tangan Benedicta Rafaella Prasetyo dari Jatim, dan Sherly Velika Wuryaningtyas membawa pulang perunggu ke Jawa Tengah.
Dari arena wushu, Sumut sudah merebut 1 perak melalui Nicholas dari nomor Taiji Quan + Taiji Jian Putra. Lalu 2 perunggu diraih Fredy (Taiji Quan + Taiji Jian Putra) dan Wilbert Sanjaya (Jian Shu + Qiangshu Putra).
Sementara 2 medali perak lainnya direbut Bripda Muhammad Khadafi dan Khansa Nayra Qatrinnada dari nomor ITT 100 m cabor sepatu roda.
Sumut masih berpeluang mendulang medali emas dari arena wushu baik sanda maupun taolo. Di nomor Sanda (tarung) ada 6 atlet Sumut yang melaju ke final. (ril/ka)
