Angka Kemiskinan di Tapsel Menurun, Jumlah Pengangguran Meningkat

Sebarkan:


TAPANULI SELATAN |
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) menurun, sementara untuk jumlah pengangguran justru mengalami peningkatan.

Dari data yang diperoleh BPS Kabupaten Tapanuli Selatan jumlah angka penduduk miskin di Kabupaten Tapanuli Selatan tahun 2020 sebanyak 23.960 jiwa atau 8,47 persen dengan jumlah penduduk 283.389 jiwa mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2019 jumlah penduduk miskin sebanyak 24.220 jiwa atau 8,60 persen dengan jumlah penduduk 281.931 jiwa.

Dari angka tersebut jumlah penduduk miskin di Tapanuli Selatan hanya mengalami penurunan sekitar 0,13 persen atau turun 260 jiwa saja.

Di dalam perhitungannya, BPS menggunakan pendekatan pengeluaran per kapita (per orang) pada tahun 2019 sebesar Rp. 364.798 dan tahun 2020 sebesar Rp.397.363 per bulan per kapita sebagai garis kemiskinan terbaru. Indikator ini meningkat dari tahun 2020 di mana garis kemiskinan dipatok Rp.397.363 per bulan per kapita.

Sementara garis kemiskinan adalah cerminan dari pengeluaran masyarakat untuk memenuhi kebutuhan makanan sebesar 2.100 kalori.

Dengan demikian, jika harga-harga bahan pangan meningkat, garis kemiskinan juga terangkat naik.

Pendapatan per kapita adalah besarnya pendapatan rata-rata semua penduduk di suatu negara. Pendapatan per kapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. 

Sementara untuk jumlah angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Tapanuli Selatan tahun 2020 justru mengalami peningkatan  jika dibandingkan dengan tahun 2018 dan 2019. Tahun 2018 jumlah pengangguran di Tapanuli Selatan berjumlah 7.713 jiwa atau 5,27 persen di tahun 2019 sempat mengalami penurunan dengan jumlah 6.101 jiwa atau 4,17 persen.

Kemudian di tahun 2020 ini pengangguran di Tapanuli Selatan malah mengalami kenaikan dengan jumlah 6.746 jiwa atau 4,42 persen. Dihitung dari jumlah angka tersebut jumlah tingkat pengangguran terbuka di kabupaten Tapanuli Selatan mengalami kenaikan 645 jiwa  atau sekitar 0,25 persen.

Kasi Neraca Wilayah Analisis Statistik Devita Natalia yang didampingi Kordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Kabupaten Tapanuli Selatan  Saip Iskandar mengatakan, bahwa masa pandemi Covid-19 ini angka kemiskinan di Tapsel mengalami penurunan 0,13 persen dan pengangguran mengalami kenaikan 0,25 persen.

"Meningkatnya angka pengangguran tersebut pastinya sangat berpengaruh karena dampak Covid-19 yang masih melanda," ungkap Devita, Kamis, (04/02/2021).

Tidak itu saja dikatakannya selain berdasarkan survei angkatan kerja nasional (Sukenas) banyak pengaruh yang mengakibatkan pengangguran di Tapanuli Selatan meningkat, antara lain, banyaknya industri makanan yang tutup kemudian industri transportasi yang tidak berjalan dan berbagai faktor lainnya, hal tersebut pastinya sangat berpengaruh dampak dari pandemi Covid-19 yang masih melanda di berbagai daerah salahsatunya di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan. (Syahrul)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini