Selain merusak pintu, oknum diduga aparat tersebut juga merusak meja dan menyerakkan peralatan memasak dan nasi di dapur. Baju di kamar juga diserahkkan ke lantai.
Galingging juga mengakui uangnya Rp2 juta dan surat-surat lainnya hilang.
Pintu rumah yang dirusak.
“Mereka datang dengan menggunakan dinas. Karena pintu terkunci langsung ditendang sehingga rusak,” ujar Fatma salah seorang warga kepada wartawan.
Tambah Fatma, saat kejadian Galingging tidak berada di rumah, sementara istrinya Suryati langsung melarikan diri guna menyelamatkan diri.
“Mereka mencari bang Galingging yang saat itu sedang tidak ada di rumah. Sedangkan istrinya menyelamatkan diri keluar rumah,” tambah Fatma.
Sedangkan Galingging mengatakan, ia dicekik dan ditendang oknum diduga aparat tersebut di kantor desa. “Kami berencana menyelesaikan masalah tersebut di kantor desa, namun tiba-tiba dari salah seorang oknum aparat mencekik dan menendang kaki saya,” terang Galingging.
Kasus tersebut akan diadukan Galingging didampingi istrinya ke Denpom, Jalan Letjen Suprapto Medan. (ka)