Warga Titipayung Demo Minta Penerangan Listrik pada Bupati Deliserdang

Sebarkan:
DEMO: Ratusan warga Dusun Titipayung, Desa Naga Timbul, Kecamatan Tanjungmorawa, Deliserdang aksi demo ke Kantor Bupati Deliserdang. 

LUBUK PAKAM | Ratusan warga Dusun Titipayung, Desa Naga Timbul, Kecamatan Tanjungmorawa, Deliserdang, Sumatera Utara kembali melakukan aksi demo ke Kantor Bupati Deliserdang di Lubukpakam, Senin (28/9/2020). 

Warga yang turut membawa anak-anak itu meminta kampung mereka dapat dialiri listrik  PLN kepada Bupati Deliserdang Ashari Tambunan. 

Warga menyebutkan karena dusun mereka belum merasakan aliran listrik sampai saat ini warga menyebutkan domisili mereka tidak begitu jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Deliserdang dan Pemerintah Propinsi Sumatera Utara. 

Namun hingga kini mereka tidak mendapatkan hak yang sama dengan warga lainnya. 

"Kami sangat menderita dibandingkan warga Deliserdang atau Sumatera Utara lainnya, hanya dusun kami yang tidak mendapat aliran listrik. Sejak Indonesia ini merdeka, nenek moyang kami sudah tinggal disana, tapi hanya karena kampung kami berada di tengah perkebunan kelapa sawit PT Lonsum kami diabaikan oleh pemerintah, " ucap salah seorang warga pendemo.

Warga pendemo melakukan orasi sambil mengucapkan tuntutan mereka di depan Kantor Bupati Deliserdang, petugas Satpol PP dan Kepolisian Polresta Deliserdang berjaga di depan pintu gerbang keluar Kantor Bupati menghadang aksi warga pendemo. 

Tomi  dari aliansi masyarakat yang membantu warga Titipayung untuk menuntut hak penerangan listrik.

"Biarlah kami seperti pengemis di hadapan Kantor Bupati Deliserdang ini. Intinya kami minta listrik segera dialirkan," kata Tomi.

Menurut dia, saat ini warga Titipayung sudah sangat terlantar. Bahkan jauh tertinggal dari warga negara Indonesia (WNI) lainnya karena ketiadaan listrik selama 75 tahun. 

"Para pejabat sudah banyak datang bahkan mengadakan rapat untuk penyelesaian persoalan ini. Namun itu masih sebatas janji-janji. Kami tidak mau cukup angan-angan, kami mau realisasinya segera," ucap Tomi.

Tomi bahkan mengancam bila dua hari lagi tidak terealisasi maka pihaknya akan membawa massa lebih banyak. Walau situasi pandemi saat ini kata dia, pihaknya akan menuntut selalu soal hak masyarakat. (wan/ka) 
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini