Universitas Negeri di Tapanuli Raya Daya Tarik Kekuatan Ekonomi Baru

Sebarkan:

TAPUT | Ketua tim pengkaji pendirian Universitas Negeri di Tapanuli Raya Profesor Marlon Sihombing mengatakan keberadaan satu Universitas Negeri bisa menjadi daya tarik meningkatkan ekonomi suatu daerah.

Hal itu disampaikannya dalam satu agenda pemaparan progres penyiapan dokumen transformasi Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tapanuli Utara menjadi Universitas Negeri.


" Keberadaan Universitas Negeri di wilayah Tapanuli Raya akan jadi magnet bagi pertumbuhan ekonomi baru di daerah sekitarnya," ujar Profesor Marlon, Senin di rumah dinas (21/9/2020).

Pasalnya, orang akan berdatangan dari luar daerah yang tentunya membawa nilai materi ke daerah yang dimana Universitas Negeri tersebut berada.

" Selama ini, dalam kajian kita orang tua dari wilayah Tapanuli Raya ekspor uang ke luar Tapanuli Raya untuk biaya hidup anaknya yang kuliah. Jika Universitas itu ada disini, uang itu akan disini berputar," paparnya.


Belum lagi, mahasiswa yang datang untuk kuliah dari luar Tapanuli Raya kebutuhan sandang, pangan maupun perumahannya pasti akan bersumber dari seputaran Tapanuli Raya.

" Bukan hanya mahasiswa, Dosen pun akan datang kemari bahkan memboyong keluarganya tinggal disini, ini yang saya sebut kekuatan ekonomi baru akan terpantik dengan sendirinya," katanya yang juga didampingi Sosiolog USU Junjungan Simanjuntak.

Marlon mengungkapkan belum ada satu daerah yang tidak maju dan berkembang bila di daerah itu berdiri Universitas Negeri.

" Lihat saja Yogyakarta, Malang, Bandung dengan ITBNya, Depok dengan UInya, bahkan di Malang menjamur Universitas Negeri maupun swasta, semua diminati pemburu sumber daya manusia. Jadi jika UNTARA berdiri tidak akan mematikan Universitas sekitarnya namun justru merangsang," sebutnya.

Lebih jauh dipaparkan Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara tersebut proses yang lebih mudah dan cepat yakni mentransformasikan IAKN menjadi Universitas Negeri Umum.

" IAKN tidak perlu takut Kekristenan hilang karena beralih ke Universitas Umum justru Fakultas Teologia dan Ilmu Agama Kristen tetap terakomodir, hanya saja akibat aturan porsi lebih besar yang dibebankan kita tidak yakin bisa dipenuhi bila itu dijadikan Universitas Kristen Negeri, pasti terbatas orang yang akan kuliah disana akibat jurusan ataupun fakultasnya kurang diminati," paparnya.

Marlon mengatakan pihaknya saat ini sedang proses pelengkapan dokumen kajian teknis syarat transformasi IAKN menjadi Universitas Negeri.

" Universitas Negeri ini juga dapat jadi spanduk besar miniatur keberagaman, pemahaman karakter warga Tapanuli Raya bahkan wadah mencetak sumber daya manusia yang berkualitas sesuai visi misi Pemerintah Tapanuli Utara," pungkasnya.

Bupati Taput Nikson Nababan didampingi Wabup Sarlandy Hutabarat, Sekda Indra Simaremare, sejumlah anggota DPRD Fraksi PDIP serta OPD meminta tim segera mengaktualisasi dalam dokumen lengkap agar petinggi di Republik yakin.

" Kita sudah kantongi dua persetujuan pejabat negara yakni Ketua MPR dan Ketua DPD, tinggal Ketua DPR dan Presiden, bila kita bisa meyakinkan dan melengkapi dokumen tersebut, Saya yakin ini akan secepatnya realisasi," ujar Nikson.

Terkait adanya pro kontra dalam pendirian Universitas Negeri, Nikson mengatakan sebuah keputusan ataupun kebijakan pasti akan ada pro kontra.

" Tapi Saya yakin bila mereka tahu berdirinya Universitas Negeri akan melepaskan kita dari kebodohan yang ortodoks, bahkan triger percepatan pertumbuhan ekonomi Tapanuli Raya, tukasnya. (Alfredo/Edo)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini