Kasus Pembunuhan Guru SD di Tebingtinggi Akhirnya Terungkap

Sebarkan:
TEBINGTINGGI - Kasus dugaan perampokan dan pembunuhan yang menewaskan seorang guru SD bernama Siti Rahma Lubis (58), warga Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Rambung, Kecamatan Tebingtinggi Kota, Kota Tebingtinggi, Sumatera Utara, akhirnya terungkap.

Menurut informasi yang beredar, pelaku telah ditangkap dan dilumpuhkan kakinya. Namun, pihak kepolisian belum bersedia memberikan identitas pelaku. Disebut-sebut pelaku merupakan warga kawasan Kampung Bicara, Kota Tebingtinggi.

Kapolres Tebingtinggi AKBP Sunadi melalui Kasat Reskrim AKP Rahmadani ketika dikonfirmasi, Kamis (24/10/2019) membenarkan penangkapan itu.

"Iya, nanti kita realese (Ekspos, red) ya bang," ujarnya melalui pesan singkat.

Sebelumnya, dalam kasus ini, polisi telah memeriksa sejumlah 18 orang saksi. Para saksi yang dimintai keterangan memberikan petunjuk untuk proses pengejaran terhadap pelaku.

BACA JUGA: Ibu Guru Boru Lubis Ditemukan Bersimbah Darah

"Dugaan sementara, motif nya merampok lalu membunuh," kata Rahmadani, Rabu (23/10/2019).

Seperti diberitakan, warga yang bermukim di Jalan DI panjaitan, Kelurahan Rambung, Kecamatan Tebingtinggi Kota, Kota Tebingtinggi mendadak geger, Jumat (18/10/2019) malam pukul 23.35 WIB.

Pasalnya, warga menemukan sesosok mayat perempuan bernama Siti Rahma Lubis (58) dengan kondisi leher tergorok dan bersimbah darah di rumah milik korban di Jalan DI Panjaitan. Korban yang hidup seorang diri ini berprofesi sebagai guru SD di salah satu sekolah di Tebingtinggi.

BACA JUGA: Pembunuh Ibu Guru Boru Lubis Ditembak Polisi, 3 Orang di Antaranya Masih Anak Ingusan

Informasi yang dihimpun, awalnya pada sekira pukul 22.30 WIB, saksi bernama Syahroji Mahadi Siregar alias Roji (28) datang ke rumah korban dan melihat pintu tertutup dengan posisi lampu padam.

Kemudian, Roji membuka pintu tersebut dan melihat lampu padam dan ia langsung kembali menutup pintu rumah tersebut.

Lalu, Roji menjemput abang korban Usama Lubis di Jalan Cemara dan bersama-sama ke rumah tersebut untuk menghidupkan lampu. 

Setelah lampu dihidupkan, mereka berdua melihat kamar berserakan dan langsung memanggil warga sekitar untuk mengecek seluruh isi rumah.

Setelah itu, Usama pun kaget saat melihat korban tergeletak dengan posisi telungkup bersimbah darah, leher tergorok benda tajam serta kehilangan nyawa. Sementara, barang korban yang hilang sementara yakni 2 unit telepon selular. (Sdy)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini