ilustrasi |
BELAWAN - Pasca terjadinya
kecelakaan maut yang dialami sekeluarga ditabrak kereta api, masyarakat
mendesak PT KAI k membangun palang perlintasan rel di kawasan Medan Utara.
Pasalnya, beberapa titik perlintasan kereta api tanpa palang di ujung utara
kota Medan, banyak memakan korban jiwa.
"Kita minta PT KAI harus memasang palang kereta api, ada beberapa
titik di Medan Utara tidak ada palang, jangan ini dibiarkan terus, karena akan
memakan korban lagi," kata Tokoh Masyarakat Medan Utara, Rion Aritonang, SH,
Rabu (7/11/18).
Dijelaskan pria yang berprofesi sebagai pengacara ini, dengan terjadinya
musibah kecelakaan kereta api menewaskan 3 orang, sudah menjadi catatan penting
bagi PT KAI dan pihak kepolisian, agar mengevaluasi seluruh titik perlintasan
yang tidak ada palang kereta api.
"Tidak ada alasan bagi PT KAI untuk menunda pemasangan palang, kalau
memang terkendala dana, perusahaan BUMN itu bisa memohon ke Menteri Keuangan
atau BUMN, tidak ada masalah yang tidak ada solusinya," beber Rion.
Harapannya, dengan terlaksananya pembangunan palang di perlintasan kereta
api, akan menyelamatkam jiwa masyarakat dari ancaman kecelakaan.
"Ini adalah wujud program nawacitanya presiden, untuk tentu
memprioritaskan program-program yang untuk penyelamatan jiwa masyarakat,"
ungkap Rion.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Polres Pelabuhan Belawan, AKP MH
Sitorus, SH mengatakan, pembangunan palang itu adalah wewenang PT KAI, dengan
adanya kecelakaan akibat tidak ada palang, pihaknya sudah menyurati PT KAI.
"Melalui Ditlantas, sudah disurati, kita sudah tegaskan, agar palang
segera dibangun, mengingat banyak korban yang terjadi selama ini," ungkap
MH Sitorus. (mu-1)