![]() |
Penitipan barang bagasi |
Meski penumpang mengadukan kehilangan barang bawaan mereka saat dititipkan dan menemukan koper mereka dirusak orang, tapi tidak ada ujung penyelesaian. Paling-paling maskapai hanya mengganti sebesar Rp300 ribu apapun kehilangannya.
Dewantoro, calon penumpang Lion Air tujuan Kualanamu – Palembang saat ditemui di KNIA mengaku cemas. Meski tidak ada barang berharga di dalam koper bagasinya, namun kekhawatiran akan tas kopernya dirusak tetap ada.
“Ngeri sekali. Saya sering mendengar dan melihat dari media, masih sering kejadian penumpang mengeluh kehilangan barang saat dititipkan di bagasi maskapai terutama Lion Air sering sekali. Kesalnya lagi, koper kita dirusak, cuma diganti Rp200 ribu. Itukan nggak wajar. Kami sebagai penumpang cuma bisa bermohon agar pihak-pihak berkopeten itu bisa menjaga barang barang titipan penumpan,” katanya.
Sementara itu General Maneger Bandara Kualanamu, Bayuh Iswantoro menanggapi keluhan ini. Dia tidak menampik masih mendengar sebelumnya ada penumpang yang mengaku tas kopernya dirusak saat dititipkan pada maskapai tertentu. "Ini membawa citra buruk pada layanan pengelola Bandara Kualanamu yang sudah memaksimalkan layanan maupun pengamanan bagaimana kami menjaga kepuasan konsumen untuk mendapatkan layanan prima," katanya.
Memang, katanya lagi, hal ini sangat membutuhkan kerjasama pihak airline. "Terkait keamanan barang bagasi itu masuk pada tanggung jawab pengawasan pihak airline sendiri karena mereka punya security sendiri yang tentunya lebih maksimal mengawasi para petugas poter bagasi saat memuat atau membongkar tas koper atau barang barang titipan penumpang. Terlebih lagi saat memuat atau membongkar barang ke dalam lambung pesawat daerah itu yang tidak terpantau petugas avsec bandara ataupun CCTV,” katanya, Senin (12/11/2018) via seluler.
Bayu berharap adanya kerjasama untuk memperketat pengawasan pada security airlines dan bersama sama maskapai maskapai di bandara KNIA ini menjaga layanan pada penumpang agar hal seperti ini tak menjadi keresahan berlarut larut yang dan mempengaruhi citra baik bandara internasional kualanamu.(wan)
“Ngeri sekali. Saya sering mendengar dan melihat dari media, masih sering kejadian penumpang mengeluh kehilangan barang saat dititipkan di bagasi maskapai terutama Lion Air sering sekali. Kesalnya lagi, koper kita dirusak, cuma diganti Rp200 ribu. Itukan nggak wajar. Kami sebagai penumpang cuma bisa bermohon agar pihak-pihak berkopeten itu bisa menjaga barang barang titipan penumpan,” katanya.
Sementara itu General Maneger Bandara Kualanamu, Bayuh Iswantoro menanggapi keluhan ini. Dia tidak menampik masih mendengar sebelumnya ada penumpang yang mengaku tas kopernya dirusak saat dititipkan pada maskapai tertentu. "Ini membawa citra buruk pada layanan pengelola Bandara Kualanamu yang sudah memaksimalkan layanan maupun pengamanan bagaimana kami menjaga kepuasan konsumen untuk mendapatkan layanan prima," katanya.
Memang, katanya lagi, hal ini sangat membutuhkan kerjasama pihak airline. "Terkait keamanan barang bagasi itu masuk pada tanggung jawab pengawasan pihak airline sendiri karena mereka punya security sendiri yang tentunya lebih maksimal mengawasi para petugas poter bagasi saat memuat atau membongkar tas koper atau barang barang titipan penumpang. Terlebih lagi saat memuat atau membongkar barang ke dalam lambung pesawat daerah itu yang tidak terpantau petugas avsec bandara ataupun CCTV,” katanya, Senin (12/11/2018) via seluler.
Bayu berharap adanya kerjasama untuk memperketat pengawasan pada security airlines dan bersama sama maskapai maskapai di bandara KNIA ini menjaga layanan pada penumpang agar hal seperti ini tak menjadi keresahan berlarut larut yang dan mempengaruhi citra baik bandara internasional kualanamu.(wan)