SERGAI,- Warga
Dusun III, Blok X Desa Silau Rakyat, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Sergai, dihebohkan
penyerangan dari sekelompok orang menggunakan senjata api laras panjang dan
bersebo. Guna memastikan kejadian itu, Kasi Intel Mako Brimob Sumut Kompol
Mariyono dan personil turun ke Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) pada Rabu (3/10).
Sekedar diketahui, kedatangan tim tersebut karena adanya
laporan Kelompok Tani Rampah terhadap serangan kelompok ratusan orang bersebo
yang menggunakan laras panjang pada Kamis (27/92018) malam yang diduga
dikomandoi oknum Brimob.
Para korban yang menyaksikan dan mengalami penyiksaan
serta dirampok sudah memberikan keterangan pada Selasa (2/10) di Mako Brimob
Sumut.
Kompol Mariyono ingin menegaskan pihaknya datang ke
lokasi guna untuk mencari kebenaran adanya dua orang personil Brimob dalam aksi
penyerang tersebut. “Memang ada anggota Brimob yang ditugaskan membantu
pengamanan asset Kebon PT SL. Tapi bukan menakut-nakuti rakyat petani. Bukan untuk
merampas dan menjarah serta merusak dan mencabuti apa yang ada di lahan petani.
Pada intinya mereka tidak boleh mencampuri masalah lahan perkebunan,” tegas
Mariyono.
Para korban dan saksi membeberkan kisah mereka dari
detik-detik datangnya penyergapan ke posko. Di antara dua orang saksi dari lima
orang yang disandra serta mendapat siksaan yakni Op.Silalahi (65) Op.Juntak
(52) keretanya dirusak, yang mengalami penyiksaan berat Ar (54) dan G (45) menyebut
nama seorang centeng kebon yang melakukan penyiksaan dan mengambil uang di kantong
sebesar Rp55 ribu serta kereta verza merah dirusak di depan diri mereka.
Sedangkan Bj (40) mengenal dari suara dan postur tubuh pelaku.
“Karena malam itu gelap dan pelaku memakai sebo. Namun dari suaranya saat
memberi Komando, diduga dia itu AR, Menager PT.SL. Aku disuruh pulang setelah
disiksa. Kereta ku dihancurkan dan uang dikantong 950 ribu dikuras,” katanya.
Pada saat penyerangan disertai letusan senjata itu, berkali-kali
para pelaku mengusir para Petani Rampah. Dalam peristiwa itu, ada yang melarikan
diri seperti Ikram Sinaga (21), J.Tarigan (55), Fadly Pohan (25), B.Silalahi
(52) dan Ar(65). “Mereka sempat melarikan diri di kegelapan malam tapi terus dikejar
orang bersenjata itu sambil mengeluarkan letusan beberapa kali,” pungkas warga.
Usai mendengar penjelasan para saksi, Kasi Intel dan Tim
kembali ke PT.SL untuk menemui Manager.(yr)