Rupiah Melemah, Harga Kedelai Impor Naik, Pengusaha Tahu Mengeluh

Sebarkan:
Produksi tahu milik Sulis Mulizar (44) yang berada di Kelurahan Suka Ramai, Binjai Barat.
BINJAI-Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah membuat harga kedelai impor naik. Persoalan ini membuat pengusaha tahu di Kota Binjai mengeluh karena usahanya terkena dampak.

Keluhan tersebut dikatakan Sulis Mulizar (44) salah seorang pengusaha tahu yang berada di Kelurahan Suka Ramai, Binjai Barat.

Sulis mengatakan akibat dampak dari kenaiakan kedelai tersebut membuat penghasilan usaha rumahan yang dirintisnya sejak 10 tahun yang lalu menjadi sangat berkurang.

"Kacang kedelai sebelumnya haraganya di bawah Rp 7000 per kilonya sekarang menjadi 7.500 per kilonya  Selain kacang kedelai tepung kanji juga naik yang biasa harganya Rp 5.000 Per kilonya menjadi Rp 10.000 per kilonya hal inilah yang membuat penghasilan kami menjadi sangat berkurang," katanya.

Menghadapi persoalan ini, Sulis tidak bisa serta-merta menaikkan harga tahu. Alasannya, karena kalau harga tahu dinaikan dampaknya bisa tidak laku dan kalah saing dengan pengusaha tahu lainya.

" Kalau memperkecil ukuran produksi tahu kita lakukan nanti kita kalah saing sama yang lain jadi sulit,  kita tetap ikuti harag pasar,  kami juga tetap berupaya bertahan dengan harga kedelai impor sekarang ini. Produksi tetap berjalan. Walau saat ini kondisinya sangat sulit," terangnya.

Sulis mengharapkan pemerintah bisa turun tangan membantu menurunkan harga kedelai impor. Jika tidak, dikhawatirkan akan banyak usaha kecil produksi tahu tutup.


"Harapan kita kepada pemerintah agar memperhatikan para pengusaha rumahan dan menurunkan harga kedelai jagan mepambung tinggi seperti sekarang ini. Mudah mudahan apa yang saya utarakan ini pemerintah dengar dan kami para pengusaha kecil ini mohon di bantu seperti keringanan harga jadi kami bisa membayar gaji karyawan," ucapnya.(Ismail)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini