HMI Sesalkan Pemukulan Kader Saat Aksi di Bengkulu

Sebarkan:
Ketua HMI Cabang Binjai Septian Hermawan

SUMUT-Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Binjai Septian Hermawan sangat menyayangkan terjadinya penangkapan dan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pihak kepolisian terhadap Kader HMI Bengkulu saat melakukan aksi unjuk rasa mengkritisi pemerintahan Jokowi terkait penurunan nilai rupiah di Gedung DPRD Provinsi  Bengkulu, bebera hari yang lalu.

"Saya sangat menyayangkan terjadinya pemukulan dan penangkapan yang dilajukan pihak kepolisian terhadap kader HMI, karena polisi itu  tugasnya untuk mengayomi masyarakat," katanya

Septian Hermawan mengatakan penangkapan dan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pihak kepolisian terhadap Kader HMI Bengkulu mecederai harga diri organisai kemahasiswaan yang  telah berdiri sejak Tahun 1947.

"Jelas harga diri HMI ini telah di cederai oleh aksi oknum polisi yang seharusnya kita melaksanakan aksi dengan damai terjadi kles sehingga terjadi keributan. Kawan - kawan HMI yang berorasi dan melaksanakan aksi di bengkulu  itu juga saya pikir sudah menjalankan sesuai prosedurnya sesuai undang undang tentang penyampaian pendapat di muka umum," ungkapnya.

Wawan menambahkan kalau dalam waktu dekat HMI Cabang Binjai akan melakukan aksi terkait evaluasi kinerja pemerintah Republik Indonesia yang akan diikuti ratusan mahasiswa se Kota Binjai.

"Dalam waktu dekat ini kita akan berkordinasi denagan BEM Kaputama, Senat Budidaya, dan BEM STAI Al Ishlahiyah Binjai untuk melakukan aksi mengkritisi kinerja pemerintah," jelasnya.

Ditanya soal apakah ada pengurus HMI turut serta ikut dalam aksi unjuk rasa mengkritisi pemerintahan Jokowi terkait penurunan nilai rupiah, Wawan mengatakan HMI Cabang Binjai Fokus bergerak di daerah.

"Kalau HMI tetap bergerak di daerah namun kalau PB HMI mengintruksikan keterwakilan masing masing cabang untuk bergerak ke Jakarta kita siap berangkat ke Jakarta," ungkapnya.

Dukung Program Jokowi

Terpisah, Ketua HMI Deliserdang, Eka Azwin Lubis yang dihubungi redaksi, juga turut menyesalkan aksi kekerasan yang dilakukan pihak kepolisian terhadap aktivis HMI Bengkulu saat melakukan unjukrasa.

“Pada prinsipnya kita mendukung program Presiden Jokowi, namun menolak aksi kekerasan yang menimpa saudara-saudara kita di Bengkulu. Jangan sampai menjelang Pilpres suasana negara justru tidak kondusif akibat ulah represif aparat keamanan,” kata Eka.

Hanya saja, tambah dia, HMI Deliserdang tidak akan membuat aksi serupa karena sedang terganjal struktur kepengurusan lantaran belum mendapat SK dari PB HMI yang saat ini masih dalam proses. “Kita takut melangkahi wewenang. Namun jika ada instruksi langsung dari PB, kita akan turun,” sebutnya. 

Eka menambahkan, negara ini bisa berdiri dengan jalur dialog para founding father kita. “Mengapa sekarang kita justru lebih gemar bertikai? Semoga kasus serupa tidak terulang lagi ke depan,” harapnya.(ismail/red)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini