Sejarah Baru Tanah Minang, KA Minangkabau Ekspres Akan Diresmikan Presiden Jokowi

Sebarkan:


Kereta yang bernuansa hijau, bersih, dan tepat waktu ini, kini menjadi ikon baru masyarakat Sumbar.  Terdiri dari empat gerbong dengan 200 tempat duduk ini menjadikan Bandara Internasional Minangkabau Padang sejajar dengan bandara internasional di dunia dengan layanan kereta cepat. Kerja keras, kerja cepat, dan kerja cerdas yang dicanangkan Presiden Joko Widodo untuk menyediakan layanan transportasi murah dan nyaman bagi masyarakat Sumatera Barat, akhirnya terwujud.

Dalam sehari terdapat 5 kali keberangkatan dijadwalkan dari Padang  melalui stasiun Tabing, stasiun Duku, dan tiba di Stasiun Bandara Minangkabau dengan waktu 30 menit. Tiba di stasiun bandara, kereta yang dioperasikan PT KAI dengan gerbong yang dibikin putra-putra Indonesia di PT INKA ini kembali ke Padang dengan rute yang sama. Rencananya, KA jalur baru ini akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, Senin 21 Mei 2018.

Kehadiran kereta ini disambut antusias masyarakat. Mereka kini punya alternatif baru untuk menuju bandara dan sebaliknya. Apalagi stasiun Padang letaknya juga strategis, sehingga mereka yang akan naik kereta ini hanya butuh waktu 8 menit dari pusat kota.
Dicky Syambara, warga Padang, berterima kasih kepada Presiden Jokowi atas beroperasinya Kereta Api Bandara Minangkabau Ekspres. “Kehadiran KA ini sangat berdampak mengurangi kemacetan dari kota Padang ke Bandara. Apalagi berbagai pemberitaan menyebutkan, selama ini Padang adalah kota termacet kelima di Indonesia setelah Jakarta, Bandung, Malang, dan Yogyakarta,” kata Dicky.

Apalagi, jalur mobil di ruas arteri utama kota Padang menuju ke Bandara Minangkabau hanya dua lajur untuk setiap ruasnya. “Ada dua jalur dari Padang ke Bandara dengan menggunakan mobil, melalui Tabing dan Bypass. Dua-duanya jalur macet,” ungkap Dicky.

Sebagaimana diketahui, pasca gempa 2009, kawasan By Pass menjadi pusat pemerintahan Kota Padang, jadi banyak pegawai melewati kawasan ini sebagai jalur mobilisasi sehari-hari. “Sementara itu, jalur Tabing dan Lubuk Buaya macet karena ada pusat perbelanjaan dan perkantoran juga,” paparnya.

Selain itu, kata pria yang yang sehari-hari bekerja sebagai konsultan hukum ini, adanya KA Minangkabau Ekspress, bagi warga Padang, juga sebagai sarana wisata baru. “Meski hanya dari kota ke bandara, tapi memberikan suasana baru bagi warga Padang,” katanya.

Sementara itu, Maulana Ichsan Gituri, juga mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya. “Akhirnya perjalanan panjang proyek ini selesai juga. KA Minangkabau Express ini merupakan pembaharuan budaya transportasi di Padang,” katanya.

Maulana mengatakan, sudah seharusnya standar akses transportasi ke bandara memiliki kemudahan akses. “Bukan akses jalan untuk mobil saja, tapi juga keterjangkauan biaya transportasinya,” katanya.

Selama ini, dengan menggunakan taksi dari Bandara Minangkabau ke kota Padang, setidaknya pengguna jasa penerbangan harus merogoh kocek minimal Rp 70 ribu untuk sekali jalan. “Alternatif lain menggunakan bus Damri, dengan tarif Rp 20 ribu tapi lama sekali menunggu pemberangkatannya dari BIM,” kata pegiat Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) ini.

Dengan hadirnya KA Minangkabau Express, biaya yang dikeluarkan hanya Rp 10 ribu untuk jarak terjauh dari Stasiun Padang ke Bandara Minangkabau dengan waktu tempuh 40 menit. Adapun bagi mereka yang hanya separuh jalan, misalnya dari Stasiun Padang ke Tabing cukup membayar Rp 5 ribu untuk sekali jalan.

Stasiun kereta bandara ini juga sangat dekat dengan bandara Minangkabau. Dari stasiun bandara, hanya dibutuhkan waktu 8 menit berjalan sampai tiba di depan pintu keberangkatan bandara Minangkabau melewati koridor yang nyaman. Sehingga memudahkan penumpang untuk berjalan meski membawa koper yang cukup besar. Stasiun bandara ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas dengan ruang tunggu yang luas dan bersih.(alois)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini