Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Deliserdang dr Ade Budi Krista kepada wartawan di Puskesmas Galang membenarkan jika 43 murid pesantern itu diduga mengalami keracunan yang berasal dari makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Namun dr Ade belum dapat memastikan jika penyebab keracunan berasal dari bakso atau minuman yang dikonsumsi. Karena hingga kini, pihaknya masih fokus bagaimana cara memulihkan para korban.
"Kita tidak bisa sembarangan menuduh. Nanti situasinya bisa makin runyam,” ujarnya.
Lanjut dr Ade, 39 korban dirawat di Puskesmas Galang dan empat korban dirawat di sekolah Pesantren karena petugas medis ada juga di sekolah pesantren. Sejauh ini para korban masih bisa ditangani di Puskesmas Galang sehingga belum dirujuk ke RSUD Deliserdang.
Terkait biaya perobatan, menurut dr Ade jika seluruh biaya perobatan korban ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang.
"Untuk tahap awal, kita mencegah agar para korban tidak dehidrasi dengan memberikan infus dan obat. Tadi sudah disarankan apakah sebagian korban mau dirawat di Puskesmas Pagar Merbau agar jangan sampai perawatan di lantai, tapi korban tidak mau dirawat disana karena kejauhan,” tegasnya. (Manahan)