Keluarga merupakan kunci utama dalam menentukan keberhasilan upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana penyalahgunaan dan peredaran narkoba.
Dalam hal ini, baik orangtua maupun kerabat, memiliki peran sosial sangat penting. Tidak hanya sebagai sarana pembimbing, tetapi juga dituntut mampu mengoptimalkan fungsi pengawasannya terhadap perilaku dan aktifitas anggota keluarga.
Hal diungkapkan Kepala Badan narkotika Nasional Kota (BNNK) Binjai, AKBP Safwan Khayat, saat menggelar sosialisasi terbuka pemberantasan tindak pidana penyalahgunaan dan peredaran narkoba di Kantor Lurah Sumber Karya, Kecamatan Binjai Timur, Rabu (23/3/16).
"Keluarga itu ibarat benteng. Jika bentengnya lemah, keselamatan orang yang di dalamnya pasti akan terancam. Namun jika benteng itu kuat, dijamin orang di dalamnya pasti akan aman," terangnya.
Menurut Safwan, permasalahan utama narkoba di Kota Binjai terletak pada besarnya jumlah penggunanya. Sebab, Kota Binjai menjadi daerah dengan jumlah pengguna narkoba terbesar kedua di Sumatera Utara, setelah Kota Medan.
"Di tahun 2015 lalu, jumlah pengguna narkoba di Sumatera Utara ada sekitar 400 ribu jiwa. Namun dari jumlah itu, baru tiga ribu jiwa, yang direhabilitasi BNN. Sisanya 397 jiwa, masih menjadi PR kita ke depan," jelasnya.
Safwan juga mengajak jajaran satuan kerja perangkat daerah, agar bekerjasama dengan BNN, dalam melakukan penyuluhan, pengawasan, dan pencegahan tindak pidana penyalahgunaan dan pencegahan narkotika.
Bahkan diakuinya, BNNK Binjai sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Binjai, guna melakukan pemeriksaan urine secara mendadak terhadap para pejabat pemerintah, seperti kepala dinas, camat, dan lurah.
"Saya berani katakan, pecandu narkoba itu pembohong nomor satu di dunia. Pecandu juga tidak bisa disembuhkan. Jadi, waspadai anak, keponakan, atau kerabat kita, yang kerap berkata ataupun berlaku bohong," ujar Safwan.
Sosialisasi itu turut hadiri, Camat Binjai Timur, Nasrullah Effendi, Kapolsek Binjai Timur, AKP Ngemat Surbakti, Lurah Sumber Karya, Hotlan Panjaitan, serta jajaran kepling dan perwakilan warga dari 9 lingkungan.(hendra)
"Di tahun 2015 lalu, jumlah pengguna narkoba di Sumatera Utara ada sekitar 400 ribu jiwa. Namun dari jumlah itu, baru tiga ribu jiwa, yang direhabilitasi BNN. Sisanya 397 jiwa, masih menjadi PR kita ke depan," jelasnya.
Safwan juga mengajak jajaran satuan kerja perangkat daerah, agar bekerjasama dengan BNN, dalam melakukan penyuluhan, pengawasan, dan pencegahan tindak pidana penyalahgunaan dan pencegahan narkotika.
Bahkan diakuinya, BNNK Binjai sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Binjai, guna melakukan pemeriksaan urine secara mendadak terhadap para pejabat pemerintah, seperti kepala dinas, camat, dan lurah.
"Saya berani katakan, pecandu narkoba itu pembohong nomor satu di dunia. Pecandu juga tidak bisa disembuhkan. Jadi, waspadai anak, keponakan, atau kerabat kita, yang kerap berkata ataupun berlaku bohong," ujar Safwan.
Sosialisasi itu turut hadiri, Camat Binjai Timur, Nasrullah Effendi, Kapolsek Binjai Timur, AKP Ngemat Surbakti, Lurah Sumber Karya, Hotlan Panjaitan, serta jajaran kepling dan perwakilan warga dari 9 lingkungan.(hendra)
